"Mohon maaf kami kemarin pemanggilan pertama, kami belum bisa hadir karena ada kegiatan di Kuala Lumpur, ada rapat," jelasnya.
Namun, terkait materi agenda pemeriksaan yang baru saja dijalaninya, ia melimpahkan kewenangan memberikan informasi tersebut kepada juru bicaranya yakni Ahmad Riyadh, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Asprov PSSI Jatim.
"Nanti untuk materi silakan tanya ke jubir saya," katanya.
Sementara itu, juru bicara Iwan Bule, Ahmad Riyadh mengatakan, Iwan Bule dimintai keterangan oleh penyidik mengenai banyak hal yang berkaitan dengan kewenangan dan tugas dari PSSI.
Mulai dari tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kepada PT LIB, klub, panitia pelaksana, hingga memprogram sebuah pertandingan.
Bahkan, untuk mendukung setiap keterangan yang disampaikan kepada penyidik, pihak Iwan Bule, lanjut Riyadh, membawa sejumlah berkas yang berkaitan dengan legalitas PSSI sebagai federasi yang menaungi sepak bola Tanah Air.
"Pemeriksaannya lancar semuanya. Pertanyaan ke satu, identitas."
"Selanjutnya pada bagian PSSI selanjutnya peran PSSI tugas pokok, sampai kepada ke klub, LIB, sampai ke Panpel."
"Sampai security, sampai ke medcom."
"Semua ditanyakan lengkap kepada PSSI tahapan bagaimana memprogram pertandingan, menjadwal pertandingan, sampai pengawasan, semua ditanyakan," ujar Riyadh.
Namun, perihal penjadwalan pertandingan, Riyadh menegaskan, hal tersebut ternyata merupakan kewenangan penuh dari PT LIB.
"Jadwal pertandingan tidak ditanya, karena wewenang pelaksanaannya semua di PT LIB, mulai pemrograman sampai ke akhir. Penunjukan panpel itu, klub yang menunjuk. Memang statutanya klub, klub ditunjuk PT LIB," katanya.
Iwan Budianto Dicecar 70 Pertanyaan
Diperiksa selama lima jam, Wakil Ketua PSSI Iwan Budianto mengaku dicecar 70 pertanyaan oleh penyidik atas kasus Tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan 133 orang, di Mapolda Jatim, Kamis (20/10/2022).