Jika melangkah dengan penuh emosi dan kemarahan, belum tentu juga dapat menghasilkan sesuatu yang terbaik.
FIFA, kata dia, itu punya prinsip, apa saja boleh terjadi, tapi sepakbola tidak boleh mati.
Jika ada yang marah dan ada yang berkomentar seperti mengusir FIFA, ia justru bertanya, apakah sepakbola hidup tanpa FIFA.
Harus diingat bahwa pemilik sepakbola itu FIFA, hak patennya ada pada organisasi yang dilahirkan di Prancis dan bermarkas di Swiss.
“Jika FIFA tidak menggap para pengurus PSSI itu untuk mundur, ya begitu fakta yang ada. Sekali lagi, bukan berarti kita ingin melupakan korban dan penelusuran kasusnya. Semua harus tetap berada dalam koridor hukum sepakbola,” ujarnya.
Dalam kepiluan ini ia tetap berdoa untuk para korban yang wafat dan yang saat ini masih terbujur di rumah sakit.
"Kemarahan sebesar apa pun tidak akan mengembalikan mereka yang sudah mengorbankan segalanya dalam tragedi 1 Oktober 2022 itu," ungkap Dali Tahir.