TRIBUNNEWS.COM- Presiden Barcelona, Joan Laporte dibikin pusing tujuh keliling setelah Barcelona gagal lolos ke babak 16 besar.
Rencana finansial yang sudah disusun Barcelona pun hancur berantakan.
Presiden Barcelona, Joan Laporte berjudi dengan menguras uang senilai 150 juta euro untuk mendatangkan para pemain berkelas di bursa transfer musim panas, padahal mereka sedang kesulitan finansial.
Dia yakin, dengan skuat hebat, Barca setidaknya bisa masuk perempatfinal Liga Champions.
Sedemikian optimisnya, hingga dia sudah memasukkan uang hadiah lolos ke 16 besar (9,6 juta euro), dan ke perempatfinal (10,6 juta euro) Liga Champions ke dalam anggaran 2022/23.
Mimpi besarnya kandas. "Ini pukulan besar. Tapi kami tak akan merindukan hadiah besar itu. Akan selalu ada cara untuk mendapatkan itu kembali. Kami akan terus bekerja mencari sponsor baru dan kemungkinan-kemungkinan lain, dan bermain di Liga Europa tetap menghasilkan uang," tuturnya di Barca TV.
Sebagai catatan, besaran hadiah di Liga Europa lebih kecil lima kali lipat dibanding di Liga Champions.
Tersingkir Lagi ke Liga Europa
Beberapa jam sebelum laga kontra Bayern Muenchen di Stadion Camp Nou (27/10), Manajer Barcelona, Xavi Hernandez mengajak seluruh pemain nonton bareng duel Inter Milan kontra Viktoria Plzen.
Manajer Barcelona, Xavi Hernandez mungkin berharap bakal ada keajaiban: Plzen yang belum pernah menang, tiba-tiba menggebuk Inter Milan.
Dengan demikian, peluang Barcelona untuk lolos ke 16 besar Liga Champions dari grup C pun terbuka.
Tindakan Xavi itu dikritik oleh mantan bek Inter, Marco Materazzi.
"Xavi seharusnya berhenti berpikir tentang Inter, dan hanya fokus kepada Barcelona," ujarnya di Inter TV.
Dan kemudian memang tak ada keajaiban. Alih-alih yang ada adalah kekecewaan. Pasukan Xavi pun melihat bagaimana dengan perkasanya Inter melumat wakil dari Republik Ceko tersebut 4-0.