News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

AC Milan Sah dalam Periode Terburuk, Stefano Pioli Tak Menyesal Ganti Formasi dan Cadangkan Leao  

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KALAH 4 KALI BERUNTUN - Catatan tujuh laga terakhir AC Milan dalam berbagai ajang kompetisi. Milan kalah 0-1 dari Inter dalam laga pekan ke-21 Liga Italia Serie A di San Siro, Senin (6/2/2023) dini hari. Kekalahan itu membuat Milan menuai empat kali kekalahan beruntun di Serie A Liga Italia, rekor buruk yang kembali terjadi sejak 2017 silam saat Milan dilatih Vicenzo Montella.

Pioli menjelaskan alasannya mengubah formasi agar Milan bisa bertahan lebih solid, ini merujuk pada rentannya gawang kiper Milan, Ciprian Tatarusanu kebobolan dalam beberapa laga terakhir.

Baca juga: Fakta Menyeramkan AC Milan Dilumat Sassuolo 2-5 di San Siro, Rossoneri Jebol 17 Kali dalam 6 Laga

Momen ketika Bek Chelsea asal Inggris Reece James (tidak terlihat) mencetak gol ketiga timnya melewati kiper Rumania AC Milan Ciprian Tatarusanu (kanan) selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara Chelsea dan AC Milan di Stamford Bridge di London pada 5 Oktober 2022. (Glyn KIRK / AFP)

“Jelas, kami ingin memiliki sikap yang lebih solid dalam bertahan dan duduk lebih dalam. Kami tidak bertahan dengan buruk, tetapi kami juga seharusnya mengopernya dengan lebih baik dan itulah mengapa kami tidak berhasil melakukan serangan balik lebih banyak di babak pertama" katanya.

Hanya, Stefano Pioli menyayangkan, timnya tidak sigap mengantisipasi peluang bola mati dari Inter.

Gol Lautaro Martinez yang terjadi pada laga itu, memang tercipta dari sebuah set-piece.

“Sayangnya, sekali lagi kami tidak siap dalam set play, sebaliknya kami telah bekerja dengan baik sebagai sebuah tim. Kami tidak banyak menyerang di babak pertama, tapi itu pasti lebih baik setelah istirahat,” kata dia.

Stefano Pioli menegaskan, tidak berniat mengubah Milan menjadi tim yang defensif meski belakangan cenderung jadi lumbung gol lawan-lawan mereka.

Pioli menjelaskan, mencoba membuat Milan lebih dulu mengambil pendekatan menyerang dan bertujuan untuk memainkan sepakbola yang indah.

Peribahan formasi yang dia lakukan, dimaksudkan agar Milan lebih kokoh di belakang namun tidak kehilangan gigi di lini serang.

“Jelas akhir-akhir ini kami tidak solid dalam bertahan, jadi kami pikir ini adalah posisi yang tepat untuk menghadapi tim seperti Inter. Kami masih belum berniat untuk hanya bertahan, kami berjuang untuk melewati tekanan awal mereka, termasuk para penyerang mereka," kata dia.

Pelatih AC Milan Italia Stefano Pioli terlihat selama pertandingan sepak bola Grup E Liga Champions UEFA antara Dinamo Zagreb dan AC Milan di Stadion Maksimir di Zagreb pada 25 Oktober 2022. (Denis LOVROVIC / AFP)

“Sebagai pelatih, saya memiliki pandangan yang jelas tentang situasi ini. Saya yakin jika kami memainkan gaya sepak bola kami yang biasa, kami akan lebih kesulitan malam ini. Kami telah kehilangan sesuatu sejak saat itu, kami lebih solid hari ini dan dapat membangunnya, tetapi juga harus lebih agresif dan menyerang," kata dia.

“Ini tidak membuang semua pekerjaan yang telah kami capai, ini menyadari ada saat-saat ketika Anda perlu mengambil pendekatan berbeda untuk kembali menjadi kompetitif.”

Pioli ditanya apa yang harus dilakukan Leao untuk mendapatkan tempatnya kembali di starting XI, setelah dua kali berturut-turut tersingkir dari tim utama Milan saat menghadapi Sassuolo dan Inter.

Stefano Pioli menyebut, Rafael Leao sejatinya punya potensi besar untuk bisa jadi mesin penggerak serangan Milan.

Hanya, kata Pioli, dia perlu lebih banyak bergerak dalam memburu bola.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini