Sebuah awal yang menjanjikan untuk La Viola. Namun, Martinez kemudian menyamakan kedudukan di menit ke-29.
Umpan terobosan Marcelo Brozovic disambarnya dengan sempurna untuk mencetak gol ke-100 bersama Inter.
Delapan menit kemudian, Martinez kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini gol diawali dari umpan lambung Nicolo Barrela.
Dengan gerakan akrobatik, Martinez melompat untuk menendang bola. Kiper Fiorentina, Pietro Terracciano kembali tak berkutik, dan harus menyaksikan gawangnya dijebol dua kali ole El Toro.
Sang kiper bahkan nyaris kebobolan ketiga-kalinya. Diawali aksi Martinez yang memberi umpan kepada Edin Dzeko sehingga tinggal berhadapan satu lawan satu.
Untungnya, tembakan Dzeko melambung tinggi di atas mistar. Sampai bubaran skor bertahan 1-2 untuk kemenangan Inter Milan.
Bagi Martinez, secara personal ini menjadi trofi ketiga yang diperolehnya musim ini. Bersama Inter, dia meraih Piala Super Italia, dan Coppa Italia.
Ditambah lagi bersama timnas Argentina meraih trofi Piala Dunia.
Ada satu lagi trofi yang dikejar oleh El Toro, dan pasukan Inter, sebelum habis musim ini. Dan itu mungkin trofi incaran terbesarnya setelah Piala Dunia: Liga Champions.
Sang kapten akan membawa pasukannya menantang Manchester City, yang lebih difavoritkan dalam final Liga Champions di Istanbul, Turki 10 Juni mendatang.
Dan El Toro berjanji, torehan golnya akan berlanjut di laga final nanti.
"Saya ingin terus berlanjut, memberikan kontribusi kepada tim, dan terus menang," ujarnya bertekad.
Ada satu catatan tambahan, Martinez adalah jagonya untuk partai final.
Sepanjang kariernya, dia pernah delapan kali bermain di partai final, dan menang tujuh kali (tiga di antaranya bersama Tim Nasional Argentina). Mereka hanya kalah di Liga Europa 2020.