TRIBUNNEWS.COM- Abdoulaye Doucoure sungguh sosok rendah hati.
Gelandang asal Mali, Abdoulaye Doucoure menyebut dirinya tak pantas disebut sebagai pahlawan.
Sekalipun gol roket Abdoulaye Doucoure menyelamatkan Everton dari jeratan degrasi Liga Primer Inggris.
Doucoure mencetak gol brilian, tendangan dari luar penalti di babak kedua saat Everton mengalahkan Bournemouth 1-0 dalam laga terakhir Liga Primer di Goodison Park, Liverpool, Minggu (28/5).
Kemenangan tipis itu memastikan The Toffees bertahan di Liga Primer.
Gol di menit ke-57 itu bermula dari kemelut di mulut gawang.
Mengantisipasi bola lambung ke areanya, bek Bournemouth, Marcos Senesi menyundul bola untuk membuangnya.
Sialnya, bola justru mengarah ke arah Doucoure yang ada di luar kotak penalti. Tanpa membuang waktu, dia langsung menendang bola sekuat tenaga dengan kaki kanan.
Bola meluncur deras, dan kiper Mark Travers yang pandangannya terhalang para bek, hanya bisa melongo melihat bola melesak ke gawang.
Upaya sang kiper yang tampil fantastis dengan melakukan lima penyelematan sebelumnya, menjadi sia-sia.
Tanpa gol Doucoure, Everton niscaya akan terdegradasi ke Liga Championship.
Sebuah bencana terburuk yang tak pernah mereka alami setelah 69 tahun bertahan di liga elite ini.
Pasalnya, di laga yang lain, pesaing Everton, Leicester City mengalahkan West Ham 2-1.
Andai The Toffees hanya imbang, maka mereka akan terbawa pusaran degradasi bersama Southampton, dan Leeds United.