Itu memberi Guardiola kesempatan untuk mengistirahatkan banyak pemain kunci dan menyempurnakan taktiknya menjelang dua pertandingan yang akan menentukan musim mereka.
Setelah menghadapi rival berat MU di final pertama All-Manchester FA Cup, City akan segera bertandang ke Istanbul untuk menghadapi Inter Milan di final Liga Champions pada 10 Juni.
Satu-satunya fokus Guardiola minggu ini adalah Manchester United, tim yang menghalangi upaya mereka untuk meniru kemenangan treble bersejarah tetangga mereka pada 1999.
Manchester United adalah satu-satunya klub dari Inggris yang telah memenangkan ketiga trofi utama dalam satu musim. Dan pasukan Erik ten Hag akan sangat senang untuk menghentikan City yang makin mendekati pencapaian mereka.
Inter, yang berada di urutan ketiga dalam klasemen Serie A yang relatif lemah, akan melawan City minggu depan.
Tapi MU harus memberikan ancaman yang lebih keras dan Guardiola sangat menyadari, MU memiliki kualitas pemain yang cukup untuk menyakiti mereka jika mereka tidak dalam kondisi terbaik.
Guardiola secara pribadi menyaksikan kemenangan MU 4-1 dari Chelsea baru-baru ini, sementara kenangan kekalahan 1-2 City di Old Trafford pada Januari masih menghantui Pep Guardiola.
"Saya lebih fokus pada MU saat ini. Saya melihat pertandingan mereka melawan Chelsea. Saya benar-benar terkesan dan saya mulai mengulas sedikit apa yang mereka lakukan kepada kami dalam pertandingan di Old Trafford," kata Guardiola dikutip dari AFP.
"Seperti di masa lalu, kami harus berhati-hati. Bagaimanapun saya akan berhati-hati, tetapi setelah Kamis dan pertandingan mereka baru-baru ini, kami akan mempersiapkan yang terbaik yang kami bisa."
Terlepas dari kehati-hatian Guardiola, City yang didukung penguasah dari Abu Dhabi itu telah menjadi dinasti pertama sepak bola di Inggris sejak era Ferguson menangani MU dan memiliki banyak alasan untuk percaya bahwa mereka akan mengangkat trofi Piala FA untuk kedua kalinya di bawah Pep Guardiola.
City, yang mengalahkan United 6-3 pada Oktober, meraih 12 kemenangan liga berturut-turut untuk meraih gelar ketiga berturut-turut.
Kekalahan 1-0 akhir pekan lalu di Brentford, di mana City menurunkan tim yang lemah, adalah kekalahan pertama mereka dalam 26 pertandingan di semua kompetisi.
Tak pelak, Erling Haaland akan menjadi pemain kunci City di akhir musim pertamanya yang gemilang di Inggris.
Striker Norwegia itu telah mencetak 52 gol di semua kompetisi, termasuk rekor satu musim dengan 36 gol di Liga Premier.