"Saya pikir itu membuat kemenangan lebih epik dengan cara seperti ini," kata De La Fuente, yang baru menggantikan Luis Enrique usai kegagalan Matador di Piala Dunia 2022.
Dia mengatakan sudah punya firasat timnya bakal menang dalam tos-tosan, terlebih Carvajal yang jadi penendang terakhir.
"Kami memiliki kepercayaan penuh pada kemampuannya untuk mengambil penalti.Dia memiliki kepribadian yang fantastis dan itulah cara dia memutuskan untuk mengambilnya," katanya.
Carvajal sendiri mengaku sangat percaya diri.
"Kami yakin dengan penalti dan semuanya berjalan baik. Saya tahu harus seperti apa menendangnya dan saya tahu bakal jadi penendang keenam. Saya ingin lakukan panenka dan itu berhasil," ujar sang bek.
Usai laga, para pemain Spanyol mendatangi sebagian kecil pendukung mereka di salah satu sudut stadion untuk merayakan kemenangan.
Tampak di antaranya Gelandang Rodri, yang meninju udara berkali-kali, merayakan trofi keempat musim ini, setelah memenangkan treble bersejarah bersama klubnya, Manchester City.
Dia juga dinobatkan sebagai pemain terbaik Nations Legue untuk menutup tahun yang tak terlupakan.
Fans Kroasia – banyak yang mengenakan kaos dengan nama Luka Modric dan No. 10 di punggung – jauh melebihi jumlah fan Spanyol mereka di stadion De Kuip di Rotterdam.
Tapi mereka terpaksa pergi dengan kecewa setelah Kroasia, dan karena negara mereka dan Modric yang berusia 37 tahun masih gagal meraih gelar internasional pertama.
Modric telah memenangkan Liga Champions lima kali bersama Real Madrid, dan menjadi Pemain Terbaik Dunia FIFA 2018, namun dia belum bisa mengakhiri kariernya dengan sebuah trofi internasional.
Apakah dia akan mencoba lagi di Kejuaraan Eropa tahun depan masih harus dilihat.
"Saya ingin Luka bertahan. Dia pemain yang sangat penting bagi kami," kata pelatih Kroasia, Zlatko Dalic. (Tribunnews/den)
Direct Points
- Spanyol raih trofi pertama dalam 11 tahun
- Tendangan panenka Carvajal pastikan kemenangan
- Modric masih mencari trofi internasional pertama
Kroasia 0(4)-(5)0 Spanyol
Selesai dengan Anggun