Sumbangan satu golnya itu akhirnya jadi salah satu kunci sukses timnya menyingkirkan Atletico Madrid.
Berkat performa gemilang, Maatsen akhirnya berhasil membantu Borussia Dortmund melaju sampai final.
Pada akhir pekan ini, Maatsen akan berjuang membantu timnya memenangkan laga final Liga Champions.
Jika mampu memenangkan final Liga Champions, tentu dongeng indah seakan diciptakan Maatsen.
Hanya saja memang terlepas dari aksi ciamik yang diperlihatkan Maatsen bersama timnya tersebut.
Koeman nyatanya seakan tak tertarik dan memilih mengacuhkan Maatsen untuk masuk skuadnya di Euro.
Tak sedikit yang memperkirakan alasan Maatsen tidak masuk skuad Belanda bukanlah kualitasnya yang buruk.
Namun, lebih kepada persaingan yang ketat terutama untuk memperebutkan starter di fullback kiri.
Diketahui, posisi fullback kiri Belanda dipastikan akan menjadi lahan persaingan dua pemain berpengalaman.
Yakni antara Nathan Ake (Manchester City) dan Daley Blind (Girona) yang musim ini tampil apik di klubnya masing-masing.
Nathan Ake kemungkinan akan mendapat peluang lebih besar untuk menempati posisi starter.
Kualitas apik yang dimiliki Nathan Ake terutama dalam bertahan tentu menjadi atribut yang disukai Koeman.
Hanya saja peluang Daley Blind untuk merebut pos starter juga besar karena performa luar biasanya musim ini di Girona.
Kemampuan Daley Blind terutama dalam membantu serangan dan mengeksekusi bola mati menjadi keunggulannya ketimbang Nathan Ake.
Melihat persaingan antara Nathan Ake dan Daley Blind itulah yang sepertinya membuat Maatsen tersingkirkan.
Apalagi dengan usia 22 tahun, Koeman seakan tidak ingin menaruh beban besar kepada Maatsen.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)