"Kami mengobrol selama sekitar 10 menit saat akan berpisah setelah menonton pertandingan bersama."
"Kenapa saya harus bertemu Anda," ucap Shin.
"Dan kami harus langsung memberi wawancara resmi setelah wawancara tim Korea. kami harus langsung memberikan wawancara setelah tim Korea. Kami bertemu lagi saat wawancara (Sin Tae-yong dengan Hwang Sun-hong).
"Menjadi musuh dalam semalam, pelatih Hwang Sun-hong dan Shin Tae-yong."
"Ya. Tolong bermain lembut. Sangat seru," ceritanya yang mengundang tawa host Lee Kyung-gyu.
"Hyung (sapaan Shin Tae-yong terhadap Hwang yang dianggap sebagai kakak laki-laki), tentu saja saya bermain lembut. Tapi saya tidak punya beban, bagaimana dengan Anda, hyung?, tawa host dengan terkekek-kekek.
"Jika Korea kalah akan jadi kekacauan. Bagaimana dengan Anda, hyung?," tanyanya sambil menggoda Hwang.
"Khawatir," jawab Hwang dari penuturan Shin Tae-yong.
"Saya sangat senang, tetapi kenapa hyung terlihat seperti itu," menggoda tetapi dalam hari saya juga khawatir menurut Shin.
Tibalah hari pertandingan, Shin Tae-yong bertemu dengan seniornya, Hwang Sun-hong dalam memimpin tim masing-masing.
"Dan para asisten pelatih Korea, semuanya adalah junior yang saya kenal. jadi kami memberi salam dan bermain dengan baik," beber Shin.
"Dan setelah itu, pelatih Hong diusir dan harus pergi ke atas," jelasnya terkait Hwang menerima kartu merah dari wasit.
"Kami gagal mencetak gol pada penendang kelima. kami gagal mencetak gol, jadi saya pikir kami kalah," soal penalti Justin Hubner.
"Saya berpikir untuk mengucapkan selamat kepada tim Korea. Tapi gerakan wasit dan asisten wasit aneh."