"Kita memberikan bukti bahwa kita bisa mengatasi perlawanan mereka tapi kita masih perlu waktu untuk bisa di level yang sama dan kami berharap ketika laga ini pembelajaran dan sekali lagi, laga yang paling menentukan adalah ketika kompetisi resmi," jelasnya.
Mantan pelatih Arema FC itu paham sekali, tuntutan dan tekanan untuk meraih hasil sempurna dan konsisten di setiap pertandingan.
Namun, dalam sepak bola semua kemungkinan bisa terjadi, seperti kasus ketika mengalahkan Persib dan kalah dari Arema FC.
"Pelatih dituntut konsisten dan saya paham atas tekanan itu," katanya.
"Seperti contoh kemarin saat mengalahkan persib dengan skor 1-0. Persib yang notabene sang juara (Liga 1 2023/2024) dan kemarin kita mengalahkan mereka di Bandung."
"Coba, berapa banyak tim yang bisa mengalahkan Persib di Bandung?' Dan kemarin kita kalah melawan Arema yang musim lalu hampir saja degradasi dan itulah sepak bola di Indonesia kita tidak pernah bisa tahu siapa yang mengalahkan siapa karena ada banyak kejutan," sambungnya.
"Mungkin mereka persiapan lebih lama, fasilitas yang bagus juga, latihan lebih intens jadi saya rasa tidak ada alasan untuk kemudian kenapa satu tim lebih diunggulkan. Tapi yang penting adalah kita harus menyiapkan laga ini untuk persiapan menyambut laga resmi (Liga 1) yang akan berlangsung sebentar lagi," tutupnya.
(Tribunnews.com/Sina)