Jurgen Klinsmann dipecat pada tahun 2016 setelah memimpin Tim Howard dan kolega sejak 2011.
Apa yang dibawa oleh Jurgen Klinsmann tidak cocok untuk budaya Amerika Serikat. Dia dinilai tidak memahami pemain dan lebih mementingkan egonya sendiri.
"Saya ada di sana sebelum, selama, dan setelah masa jabatannya," ungkap Tim Howard kepada Daily Mail soal kepelatihan Jurgen Klinsmann.
"Saya menghabiskan 15 tahun di tim nasional dan saya tidak ingat kapan ada kesenjangan yang lebih besar antara pemain dan pelatih daripada di bawah Jurgen," sambungnya.
Banyak hal yang diatur oleh Jurgen Klinsmann, termasuk cara basa-basinya yang dianggap tidak efisien.
"Dia mengatur banyak perjalanan tim. Dia mengkhususkan diri dalam retorika filosofis dan basa-basi. Tapi tidak ada sepak bola sama sekali," bebernya.
"Dia mendikte kapan kami tidur dan kami bangun. Dia memutuskan apa yang kami kenakan. Ia mengganti cemilan manis dan memberlakukan jam malam yang ketat."
"Ia mencoba mengatur pernafasan kami, ia juga menyuruh kami berlari ketika perut dalam keadaan kosong di pagi hari."
"Jurgen mencoba menemukan kembali permainan tetapi ia tidak banyak mengajari kami tentang sepak bola," jelasnya.
Oleh sebab itu, Howard mewanti-wanti jika benar nanti Poch mengambil alih kursi kepelatihan Amerika Serikat dari Gregg Berhalter bisa menyesuaikan diri dengan mengesampingkan egonya.
"Pahami pemain Amerika. Jangan hanya mementingkan diri sendiri. Setiap budaya punya nuansa yang berbeda," katanya.
"Jadi, pemain harus didorong keluar dari zona nyaman mereka, tetapi Anda harus belajar apa yang membuat orang bersemangat," tutupnya.
Setelah Jurgen Klinsmann didepak dari kursi kepelatihan, USMNT menunjuk pelatih lokal untuk menukangi timnas Amerika Serikat.
(Tribunnews.com/Sina)