Oleh karena itu, dengan kerja sama dari pemain belakang hingga penyerang inilah yang membuat Timnas Idnoensia bisa menahan imbang Arab Saudi.
“Kami menaruh lima bek di belakang ketika bertahan. Namun, ketika menyerang, kami berubah ke posisi tiga bek,” tutur Shin.
“Lalu, kami juga bisa menggunakan bek sayap kami (untuk menyerang). Lalu, salah satu alasannya mengapa kami bisa tampil baik melawan Arab Saudi karena penyerang kami ikut serta membantu bertahan secara baik,” katanya.
Di atas kertas, timnas Indonesia diprediksi akan kalah dari tuan rumah. Hal itu melihat dari peringkat Arab Saudi yang jauh di atas timnas Indonesia dalam ranking FIFA. Arab Saudi menduduki posisi ke-56, sementara timnas Indonesia di peringkat ke-133.
Tidak hanya itu, kehadiran Roberto Mancini sebagai pelatih Arab Saudi menjadi tanda-tanda bahaya bagi timnas Indonesia. Juru taktik asal Italia itu mempunyai pengalaman yang sangat berharga selama kariernya menjadi pelatih.
Pelatih berusia 59 tahun itu pernah menukangi timnas Italia, Inter Milan, Manchester City, Fiorentina, Lazio, dan Galatasaray. Banyak prestasi yang sudah didapatkan oleh Roberto Mancini.
Rupanya kehadiran Roberto Mancini tidak membuat para pemain timnas Indonesia gemetar. Jay Idzes dkk malah semakin termotivasi untuk mengalahkan Arab Saudi.
Buktinya, timnas Indonesia sukses mencetak gol terlebih dahulu ke gawang Arab Saudi lewat aksi Ragnar Oratmangoen pada menit ke-19. Arab Saudi baru berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat sepakan keras Musab Al-Juwayr pada menit ke-45+3.
Shin Tae-yong masih menggunakan formasi 3-4-3, namun saat bertahan taktik tersebut berubah menjadi 5-4-1. Pada babak pertama, Shin Tae-yong menurunkan Jay Idzes, Rizky Ridho, dan Calvin Verdonk di sektor pertahanan.
Di lini tengah terdapat Sandy Walsh, Thom Haye, Ivar Jenner, dan Nathan Tjoe-A-On. Di lini depan terdapat Witan Sulaeman, Ragnar Oratmangoen, dan Rafael Struick. Saat bertahan, Sandy Walsh dan Nathan Tjoe A-On turun ke sektor pertahanan.
Ini berlaku juga kepada Witan Sulaeman dan Rafael Struik yang harus turun ke sektor tengah. Sementara Ragnar Oratmangoen berada di depan.
Ketika menyerang, Shin Tae-yong meminta anak-anak asuhnya langsung menggunakan taktik 3-4-3.
"Kami menaruh lima bek di belakang ketika bertahan. Ketika menyerang, kami berubah formasi ke tiga bek, lalu kami juga menggunakan bek sayap kami untuk menyerang," kata Shin Tae-yong.
Shin Tae-yong melakukan lima pergantian pemain di babak kedua. Ia memasukkan Asnawi Mangkualam, Marselino Ferdinan, Shayne Pattynama, Muhammad Ferarri, dan Egy Maulana Vikri. Mereka masuk menggantikan Ivar Jenner, Thom Haye, Rizky Ridho, Sandy Walsh, dan Witan Sulaeman.