"Ketika kebugaran yang dibutuhkan saat berlaga di level internasional tidak cukup, hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan," kata Azlan Johar.
Karena tidak bugar saat tampil selama 90 menit, alhasil timnas Malaysia kebobolan empat gol sekaligus di babak kedua.
"Kami beruntung di babak pertama kami masih punya kekuatan fisik untuk menahan gempuran Selandia Baru. Namun sampai akhirnya kami tidak lagi mampu menahan, bahkan Syihan [Hazmi] sudah kesulitan untuk melompat," ujar Azlan Johar.
Apa yang dialami oleh Malaysia sempat dikeluhkan Shin Tae-yong saat kali pertama membesut Timnas Indonesia.
Pelatih asal Korea Selatan ini menyoroti lemahnya kualitas fisik dan stamina skuad Garuda kala itu.
Setiap kali bertanding, Witan Sulaeman dan kolega sudah kedodoran ketika pertandingan baru menunjukkan menit ke-70.
Namun perlahan tapi pasti, Shin Tae-yong berhasil menghapus masalah menahun Timnas Indonesia itu. Kini, kelelahan dalam pertandingan bukan lagi menjadi soal.
Bahkan dari segi pola permainan, skuad asuhan Shin Tae-yong sudah bercita rasa Eropa.
Faktanya permainan ball possessions yang dikombinasikan umpan pendek merapat, membawa Timnas Indonesia menatap penuh harapan untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
(Tribunnews.com/Giri)