News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nations League

Rahasia Jamal Musiala Jago Duel Udara, Analisa Lothar Matthaus Saat Jerman Benamkan Bosnia 7-0

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih nasional Julian NAGELSMANN (GER) bersama Jamal MUSIALA (GER) setelah pergantian pemain. Sepak Bola Liga Bangsa-bangsa UEFA Jerman (GER) - Bosnia - Herzegovina (BIH) 7-0 pada 16.10.2024 di Europa Parks Stadion Freiburg,

Rahasia Jamal Musiala Jago Duel Udara, Analisa Lothar Matthaus Saat Jerman Benamkan Bosnia 7-0

TRIBUNNEWS.COM- Jamal Musiala menjelma menjadi seorang penyerang yang penuh sensasi di Bayern Muenchen, dan tim nasional Jerman. Lothar Matthäus telah menganalisa detail penting di balik evolusi ini.

Setelah mencetak gol lewat sundulan untuk Bayern dalam pertandingan melawan VfL Bochum dan Benfica, Jamal Musiala pemain berusia 21 tahun ini juga mencetak gol untuk tim nasional Jerman.

Dalam pertandingan terakhir grup Nations League saat Jerman melumat Bosnia dan Herzegovina 7-0 kemarin, Jamal Musiala mencetak gol melalui sundulan saat laga baru berjalan dua menit. 

Gelandang serang ini melompat tinggi untuk menyambut umpan silang dan mengarahkan bola dengan jidatnya ke dalam gawang.

Musiala sangat ingin mengembangkan dirinya menjadi seorang pemain yang komplet. 

Sebelum pertandingan dia menekankan bahwa dirinya secara aktif memperbaiki kelemahannya untuk terus berkembang - sebuah sikap yang terbukti membuahkan hasil. 

Kini, mencetak gol melalui kepala telah menjadi bagian integral dari permainannya.

Namun apa yang membuat Musiala begitu kuat saat ini? Legenda timnas Jerman, Lothar Matthäus, menganalisa sebuah aspek penting dalam sebuah siaran RTL: 

“Dia memiliki jalur lari yang berbeda dibandingkan setahun yang lalu. Ia biasanya berlari keluar dari tengah lapangan menuju ke kanan atau ke kiri; sekarang ia berlari lurus.” katanya menganalisis.

Tampaknya, Musiala berdiskusi dengan staf pelatih tentang perlunya lebih sering melakukan penetrasi ke tengah, “itulah mengapa ia menemukan dirinya dalam situasi seperti ini.”

Matthäus menekankan, “Gol sundulan itu ditempatkan dengan sempurna. 

Gol-gol tersebut tidak terjadi secara kebetulan; ini adalah tentang permainan posisi dari umpan-umpan silang, di mana Jamal lebih banyak bergerak di tengah daripada di luar kotak penalti," katanya. 

Musiala mengungkapkan kebanggaannya atas golnya tersebut. “Gol-gol lainnya sangat sederhana; ini merupakan sundulan yang tepat,” ujar sang penyerang, yang digantikan oleh Leroy Sané pada menit ke-58. 

“Itu menyenangkan. Kami mengeksekusi taktik yang ingin kami lakukan dengan benar,” kata Musiala. 

Dalam laga di Stadion Euro Park, Freiburg (17/11) dini hari,  Jerman langsung memimpin di detik 78. 

Sundulan Jamal Musiala yang memaksimalkan umpan silang Joshua Kimmich. 

Masuk menit ke-23, Kleindienst menghadirkan gol kedua buat Jerman dengan tembakan dari area penalti menuju pojok kanan bawah gawang.

Kai Havertz, yang dari tadi sering menemui kegagalan, akhirnya berhasil mencetak gol pada menit ke-37. 

Dia menuntaskan umpan datar Florian Wirtz di kotak penalti dengan tembakan ke tiang jauh.

Selepas rehat, tepatnya menit ke-50, Florian Wirtz mempersembahkan gol keempat buat Jerman melalui tendangan bebas. 


Tujuh menit berselang, pemuda berusia 21 tahun itu kembali cetak gol setelahj menyambar bola muntah di depan gawang.

Pemain pengganti, Leroy Sane, ikut mencetak gol pada menit ke-66 lewat sepakan kaki kiri di tengah kotak penalti. 

Kemudian Kleindienst menghadirkan gol nomor tujuh pada menit ke-79 menuntaskan umpan Antonio Ruediger dengan sontekan. 

(Tribunnews/den)

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini