Setelah melalui seleksi ketat, kemudian terpilih 46 peserta yang berhak masuk ke tahap Battle Field. Di setiap tahap, para peserta mendapatkan bimbingan untuk meningkatkan kapabilitas mereka.
Pada setiap babak penyeleksian, para peserta dinilai secara ketat oleh tim juri yang terdiri dari Adios Purnama, Country Manager ALE Indonesia; Novse Hardiman, Channel Sales Manager, ALE Indonesia; Indriani Rahmawati, ICT Empowerment Analyst, Ministry of Communication and Informatics; Ir. Budi Rahardjo, M.Sc., PhD..
Kemudian, dosen dan pakar IT; Narenda Wicaksono, CEO Dicoding; Aditya Satrya, Senior Data Architect Mekari; Ibnu Sina Wardy, Founder GITS Indonesia; dan Sidiq Permana, CIO NBS Indonesia.
“Kami menerapkan sistem penilaian yang cukup ketat untuk memastikan bahwa program ini menghasilkan programmer terbaik yang bisa memberi kontribusi bagi industri digital Indonesia," ungkap Narenda Wicaksono, CEO Dicoding.
Baca: Dengan Teknologi Alcatel-Lucent Rainbow, Karyawan Tetap Produktif Saat Bekerja dari Rumah
"Seluruh peserta kami rasa memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh menjadi talenta digital Indonesia. Ini merupakan sinyal positif untuk mendukung upaya menjadikan Indonesia sebagai kekuatan digital di Asia, bahkan dunia,” ujar Narenda Wicaksono.
Baca: Bisnis Cloud Tumbuh Pesat Sejak Pandemi Covid-19
Sidiq Permana, CIO NBS Indonesia perwakilan juri ALE Geek Battle pada saat proses penjurian memberikan apresiasinya kepada para peserta yang telah melampaui banyak tahapan sampai dengan tahapan presentasi.
Baca: Lark Mail Jadi Platform Efektif Integrasikan Komunikasi Pekerjaan, dari Cloud Sampai Video Call
“Kami para juri kagum pada potensi para peserta ALE Geek Battle, yang mampu menelurkan aplikasi-aplikasi kreatif dan inovatif, baik untuk kategori Mobile Developer, Backend Developer, serta UI & UX," kata dia.
Pihaknya berharap, hasil karya ini tidak hanya berhenti dalam kompetisi ini saja, namun bisa memiliki nilai komersial dan bisa menjadi bisnis sendiri ke depannya.
Hal ini mengacu pada pengalaman dirinya yang pada tahun 2018 lalu menjadi salah satu peserta dengan aplikasi terbaik dalam program ALE Hackathon.