Karakteristik responden adalah pengguna internet berusia 13-70 tahun.
Dibandingkan dengan Indeks Literasi Digital 2020, ada peningkatan indeks dari 3,46 ke 3,49.
Perbaikan terjadi pada pilar Digital Culture dan Digital Skills, tetapi ada penurunan pada Pilar Digital Ethics dan Digital Safety.
Mulya Amri menyebutkan pilar Keamanan Digital (digital safety) yang mendapat skor paling rendah perlu mendapat perhatian.
Responden masih banyak yang belum mampu melindungi dirinya di dunia maya.
"Kami menemukan misalnya, masih banyak yang tidak menyadari bahaya dari mengunggah data pribadi," ujar Mulya.
Selain mengukur indeks literasi, survei yang dilakukan Kominfo bersama Katadata Insight Center juga mengalisis perilaku pengguna internet di Indonesia.
"Lewat survei ini, kami juga menemukan jika masyarakat saat ini mengalami peningkatan skill dalam mengklarifikasi berita bohong atau hoaks."
"Ini ditunjukkan dengan makin banyak yang rajin mencari melalui mesin pencari di dunia maya untuk mendapatkan kebenaran sebuah informasi," ujarnya.
Analisis terhadap hasil indeks menemukan juga perlu ada upaya peningkatan literasi terhadap kelompok perempuan, kelompok berpendapatan rendah, yang berpendidikan rendah serta yang telah berumur.
Survei dengan teknik pengambilan sampel multistage random sampling ini dilakukan pada Oktober 2021.
Seluruh hasil survei indeks literasi digital dapat dibaca dan diunduh melalui status.literasidigital.id.
(Tribunnews.com/Latifah)