Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perusahaan induk Facebook, Meta Platforms Inc menghentikan sementara pengguna baru yang akan bergabung dengan alat pelacak media sosial, CrowdTangle. Meta beralasan penjedaan ini akibat adanya kendala pada karyawan.
Dilansir dari situs Reuters.com, Minggu (30/1/2022) CrowdTangle dipindahkan ke tim data dan transparansi baru, yang bekerja melalui transisi dan pertimbangan staf. Juru Bicara Meta membenarkan jika kendala karyawan menjadi alasan masalah ini.
"Kami menghentikan kemampuan orang untuk bergabung dengan CrowdTangle sementara kami bekerja melalui beberapa kendala staf," kata Juru Bicara Meta.
Baca juga: Kolaborasi Gim Metaverse Avarik Saga dan Esports RRQ Dorong Pertumbuhan Industri Gim RI
Juru Bicara Meta menambahkan jika pengguna baru masih dapat ditambahkan ke akun perusahaan yang ada di alat pelacak itu.
Meta membubarkan tim CrowdTangle tahun lalu yang berada di bawah tekanan untuk memberikan keterbukaan ke dalam platformnya. Pendiri sekaligus CEO CrowdTangle, meninggalkan Facebook tahun lalu.
CrowdTangle berfungsi untuk mengikuti, menganalisis, dan melaporkan konten publik yang tersedia di Facebook, Instagram, dan Reddit yang digunakan baik oleh organisasi atau individu.
Baca juga: Garap Metaverse, Warner Music Group Segera Luncurkan Concert Theme Park di Ruang Digital Sandbox
Alat pelacak yang berdiri sejak tahun 2011 ini akan melacak akun dan grup publik berpengaruh di platform Facebook, Instagram dan Reddit, termasuk juga akun terverifikasi seperti selebriti, jurnalis, politisi dan tokoh publik lainnya. Selain itu, CrowdTangle dapat melacak data Twitter publik selama 7 hari melalui pencarian CrowdTangle dan perluasan Ekstensi Chrome.