News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Apakah Superapp Kebal dari Tindak Penipuan?

Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi superapp

Apakah Superapp Kebal Dari Penipuan?

oleh Justin Lie*)

TRIBUNNEWS.COM - Memesan transportasi online, memesan belanjaan bahan makanan, membayar teman, berinvestasi – semuanya ada di dalam superapp.

Aplikasi all-in-one ini menjadi gaya hidup di Indonesia sekarang ini, dengan bergabungnya Gojek dan Tokopedia yang merevolusi standar superapp dan layanan yang mereka tawarkan. Percaya atau tidak, 1 dari 2 orang Indonesia telah mengunduh aplikasi Gojek di ponsel mereka.

Walaupun aplikasi payung ini menawarkan kenyamanan yang luar biasa bagi konsumen, aplikasi ini juga menjadi sasaran empuk bagi penipu.

Sembari bisnis menawarkan fungsionalitas dan fitur tambahan, serangan yang muncul akan makin meluas dan risiko juga meningkat.

Ketika superapp semakin populer dan semakin banyak perusahaan yang berlomba-lomba untuk menuju pada ketenaran superapp, apakah mereka siap untuk mengatasi risiko terkait penipuan ini?

Mengapa penipu menargetkan superapp?

Semakin banyak layanan yang ditawarkan aplikasi, semakin banyak peluang yang ada untuk mengeksploitasi layanan-layanan tersebut.

Baca juga: Banyak Kasus Fraud, Indonesia Perlu Adopsi UU Pelindungan Data Pribadi dengan Pengawasan Kuat

Itu sebabnya superapp adalah harta karun dengan sejuta peluang bagi penipu. Jika penipu berhasil mendapatkan akses ke akun superapp seseorang, mereka akan memiliki semua akses ke berbagai layanan yang tersedia di platform.

Baca juga: OJK Terapkan Pengawasan Berlapis Cegah Fraud di Perbankan

Penipuan aplikasi seluler juga lebih murah untuk dilakukan dan tidak terlalu terlihat jika dibandingkan dengan penipuan online.

Penipu menjadi lebih inovatif dalam mencari cara untuk menipu di superapp, dengan menggunakan kombinasi alat dan teknik berbahaya yang unik supaya perangkat seluler dapat mempercepat dan meningkatkan serangan.

Baca juga: Bongkar Penipuan di Aplikasi Kencan, Berikut Review Film The Tinder Swindler

Serangan ini dapat terjadi di seluruh perjalanan pengguna, mulai dari pendaftaran dan login, bahkan hingga eksploitasi program loyalitas dan diskon. Dengan superapp, maka ada lebih banyak celah bagi penipu untuk bersembunyi.

Penyalahgunaan promo: ancaman penipuan dengan pertumbuhan tercepat

Dengan persaingan yang begitu ketat di pasar, superapp mengandalkan program rujukan dan promosi untuk mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada.

Baca juga: Bedah Fitur-fitur Unggulan di Mandiri Syariah Mobile, Superapps dari Mandiri Syariah

Namun, insentif bagi para pembeli berarti juga insentif bagi para penipu.

Penyalahgunaan promo mempengaruhi platform yang menawarkan pengiriman secara online atau layanan transportasi secara online, dengan 57 persen dari semua aplikasi di industri ini mengalami peningkatan kasus penyalahgunaan promo selama setahun terakhir.

Penyalahgunaan promo sangat mudah dilakukan, sehingga hampir semua orang pernah mencobanya sekali atau dua kali.

Misalnya, seorang teman merujuk Anda ke layanan transportasi secara online dan Anda berdua mendapatkan kode promo.

Kemudian teman Anda merujuk Anda lagi, tetapi kali ini Anda mendaftar menggunakan alamat email yang berbeda.

Secara teknis ini adalah penipuan, dan itulah yang dilakukan oleh penipu. Satu-satunya perbedaan adalah bahwa penipu tidak hanya melakukannya sekali, tetapi ribuan kali.

Untuk melakukan hal tersebut, tak jarang mereka menggunakan alat berbahaya seperti emulator dan bot untuk membuat setiap akun palsu terlihat seperti akun yang sah.

Namun, sering kali bisnis terlambat menyadari bahwa akun tersebut adalah palsu dan penipuan sudah terjadi.

Hal ini dapat menyebabkan pendapatan berkurang untuk bisnis, selain menodai reputasi merek dan menghancurkan kepercayaan para pelanggan.

Menghentikan penipuan dan penyalahgunaan di superapp

Dengan serangan penipuan yang tumbuh lebih canggih, superapp perlu menerapkan sistem pencegahan penipuan yang kuat untuk menghentikan penipuan sebelum hal itu terjadi.

Solusi yang diambil haruslah saksama, tepat sasaran, dan dapat disesuaikan untuk meminimalkan “false positive” sambil tetap menghentikan penipuan.

Selain itu, superapp perlu memastikan bahwa mereka menyeimbangkan keamanan dengan pengalaman pengguna.

Hal terakhir yang diinginkan perusahaan adalah sistem pencegahan penipuan yang terlalu berlebihan dan terlalu ketat yang dapat mendorong para pengguna untuk menjauh.

Jika dilakukan dengan benar, bisnis akan melihat lebih sedikit penipuan yang terjadi, lebih banyak pertumbuhan, dan para pelanggan yang lebih bahagia.

Langkah pertama adalah membuat sidik jari digital dari setiap perangkat di ekosistem yang ada. Solusi pencegahan penipuan dapat membantu mencapai hal ini dalam mili detik.

Dengan memanfaatkan sidik jari perangkat, superapp akan dapat mengidentifikasi setiap perangkat unik di platform mereka dan menangkap penipu yang menggunakan perangkat yang sama untuk membuat beberapa akun palsu.

Dengan mengidentifikasi alat dan teknik berbahaya mana yang digunakan juga akan membantu dalam menentukan seberapa 'berisiko' suatu perangkat.

Dengan demikian, masukan seperti ini dapat membantu superapp menghentikan penipuan, membangun kepercayaan, dan mendorong pertumbuhan.

Ketika superapp menjadi aplikasi yang paling sering digunakan sehari-hari untuk memesan transportasi secara online dan melakukan pembayaran, bisnis perlu memastikan bahwa mereka siap menghadapi risiko.

Menjadi pemimpin pasar dalam industri yang berkembang pesat ini menuntut bisnis untuk proaktif daripada reaktif. Sistem pencegahan penipuan yang aman adalah kunci untuk melakukan hal itu.

Justin Lie

*) penulis adalah pendiri dan CEO Shield.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini