Beberapa jenis pekerjaan hanya dapat dilakukan pada server baremetal, seperti yang membutuhkan akses langsung ke perangkat keras seperti rendering video.
Dengan layanan cloud baremetal, proses ini dapat dijalankan di cloud.
Layanan cloud baremetal lebih aman daripada layanan cloud lain dimana beberapa pelanggan menjalankan layanan tervirtualisasi yang dihosting di server fisik yang sama.
Baca juga: Startup Anda Terintegrasi dengan Cloud Computing? Ini 5 Aspek yang Bisa Anda Hemat!
IDC Worldwide Public Cloud Services Tracker 2021 dalam risetnya mengungkap bahwa pada tahun 2025, pasar untuk layanan cloud publik di Asia Tenggara akan tumbuh dan mencapai US$ 11 miliar atau Rp 162,6 triliun.
Dengan tingkat pertumbuhan 21,5% per tahun selama lima tahun ke depan.
Pandemi Covid-19 juga telah menyebabkan lebih banyak bisnis memindahkan beban kerja penting mereka ke cloud publik.
Pemerintah di wilayah Asia Tenggara juga makin mempermudah sektor yang diregulasi seperti sektor keuangan, asuransi, perawatan kesehatan, sektor publik, energi, telekomunikasi, dan manufaktur untuk menggunakan cloud publik.