Laporan Reporter Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Kota Banjarmasin sudah identik dengan pasar terapung.
Nah, Pasar Terapung Kuin termasuk wisata tradisional khas Banjarmasin yang punya keistimewaan.
Adanya sejak ratusan tahun lalu di muara Sungai Barito di daerah Kuin, Banjarmasin.
Hingga sekarang pasar itu masih ada namun pamornya sudah mulai turun seiring dengan pesatnya perkembangan pasar di darat.
Nah, sejak beberapa tahun belakangan ini, dalam rangka merevitalisasi pasar tersebut dari kepunahan, Pemerintah Kota Banjarmasin membuat pasar terapung baru.
Lokasinya di tepian Siring Menara Pandang di Jalan Kapten Pierre Tendean, Banjarmasin.
Suasana kesibukan di pagi hari di Pasar Terapung Banjarmasin (Banjarmasin Post/ Yayu Fathilal)
Siring itu membentang di bantaran Sungai Martapura yang membelah Kota Banjarmasin.
Pasar terapung ini hanya ada di pagi Minggu.
Berbeda dari waktu operasi dua pasar terapung tradisional yang sudah lama ada, yaitu Pasar Terapung Kuin di Banjarmasin dan Pasar Terapung Lokbaintan di Kabupaten Banjar yang dimulai subuh dan berakhir pagi sekitar pukul 07.00 Wita tiap hari, pasar terapung di Siring Menara Pandang ini dimulainya lebih lambat dari pukul 07.00 Wita hingga menjelang siang.
Hal ini tentu saja membuat jumlah pengunjungnya lebih banyak dibandingkan dua pasar terapung lainnya karena di waktu pagi itu biasanya warga sudah banyak yang beraktifitas belanja atau sekadar bersantai.
Akses Mudah di Tengah Kota
Aksesnya yang mudah, yaitu di tengah Kota Banjarmasin, membuat daya tarik tersendiri bagi pasar ini.
Bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi maupun umum kecuali angkot karena di sini angkot memang tidak terlalu populer.