Para pedagangnya pun menjajakan dagangan mereka tidak di tengah sungai seperti di Kuin dan Lokbaintan, namun merapat ke dermaga yang memang disediakan oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
Bahkan ada juga yang berjualannya di atas dermaganya, tidak di atas jukung atau perahu.
Ketupat Kandangan dan Laksa
Dagangan yang mereka jual kebanyakan sayur, buah dan makanan tradisional Banjar seperti soto Banjar, ketupat Kandangan, laksa serta kue-kue seperti amparan tatak, puteri selat serta kudapan khas Banjar seperti jaring (jengkol), lupis, dan sebagainya.
Harga yang mereka tawarkan pun merakyat, sekitar ribuan rupiah saja.
Para pedagangnya berjualan menggunakan topi tradisional Banjar bernama tanggui. Bentuknya bulat.
Salah satu penjualnya adalah Arbayah. Perempuan paruh baya ini lebih senang berjualan di pasar terapung ini karena pengunjungnya banyak.
"Kalau subuh kadang-kadang saya jualan di Pasar Terapung Kuin. Pernah juga beberapa kali di Lokbaintan, tapi lebih sering di siring ini karena pengunjungnya ramai. Biasanya saya berjualan di sini dari pukul 07.00 Wita hingga siang," ujar penjual sayur kalakai ini.
Di sini juga banyak kelotok. Pengunjung bisa menyewanya untuk berwisata ke beberapa tujuan atau sekadar susur Sungai Martapura dari Jembatan Pasar Lama ke Pasar Sudimampir. Tarifnya berbeda-beda.
Kalau mau wisata sungai dari Jembatan Pasar Lama yang dekat dengan lokasi pasar terapung ini ke Pasar Sudimampir, cukup merogoh kocek Rp 150 ribu.
"Kalau rombongan maksimal 30 orang segitu tarifnya. Kalau sendiri saja Rp 100 ribu," jelas pengemudi kelotoknya, Saprullah.
Mau ke tujuan wisata lainnya juga bisa dari sini. Tarifnya beda lagi dan lebih mahal. Misalnya, ke Pasar Terapung Kuin sekitar Rp 350 ribu baik berombongan atau sendirian. Mau lebih jauh lagi, bisa ke Pulau Kaget. Di sana, Anda bisa menyaksikan habitat asli monyet khas Kalimantan Selatan, yaitu bekantan.
"Dari sini mau ke Pulau Kaget tarifnya Rp 400 ribu, baik berombongan atau sendiri. Kalau mau ke Pasar Terapung Lokbaintan dan Pulau Kembang bisa juga, tetapi kalau mulai dari sini kami tidak melayani karena jauh sekali. Kalau mau ke Pulau Kembang, mau lihat kawanan monyet atau warik bisanya dari Pasar Terapung Kuin," ujarnya.