"Boleh loncat dari atas, tapi harus sepengetahuan dan dengan didampingi guide di sini," ujar Raka.
Bukan sembarang larangan, karena hal ini diberlakukan semata-mata demi keselamatan para pengunjung sendiri.
Kawasan Air Terjun Tegenungan, di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Terkait kondisi air sungai di bawah air terjun ini yang dipenuhi oleh bebatuan, yang mana bisa membahayakan bagi penerjun.
"Jadi dikondisikan tiap pagi, sebelum banyak pengunjung di area air untuk spot terjun dari atas, terlebih dahulu dibersihkan dari bebatuan. Sehingga aman kalau nanti ada yang melompat," ujar Dewa.
Diakui Dewa dan Gusti, sempat ada kejadian tidak mengenakkan terkait hal tersebut.
Beberapa waktu yang lalu terjadi kecelakaan yang dialami turis asal Singapura yang tanpa sepengetahuan siapapun melakukan terjun bebas di Air Terjun ini.
Hal ini lah yang kemudian membuat Raka memberlakukan aturan tersebut.
"Punggungnya retak kena batu-batu. Tidak ada yang tahu waktu itu dia lompat, tidak ada yang mendampingi," ujar Raka.
Agar tidak terjadi lagi hal serupa, tambahnya, dan para wisatawan pun dapat melali dengan nyaman dan aman di sini.