Untuk mencapai air terjun tersebut, dari tempat parkir kendaraan, pengunjung harus turun melewati 144 anak tangga.
Sekitar lima menit saja dan tidak begitu terasa jarak untuk mencapai area bawah tersebut.
Belum lagi pemandangan hijau karena lokasi dikelilingi pepohonan hijau sangat menyejukkan pandangan dan menghilangkan rasa lelah.
Sesampai di area air terjun, pengunjung akan melewati ruas sungai bebatuan alami untuk sampai di pusat air terjun.
Akses jalan berupa anak tangga ini dibangun oleh masyarakat banjar setempat.
Seperti yang disampaikan oleh Gusti, dengan tenaga swadaya warga banjar Tegenungan mulai dari akses dan fasilitas yang ada adalah hasil gotong royong swadaya warga desa.
"Semuanya dari tenaga swadaya warga Banjar Tegenungan," ujar Gusti.
Kawasan Air Terjun Tegenungan, di Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Anda harus melewati 144 anak tangga. (Tribun Bali/Cisilia Agustina Siahaan)
Sempat diminta bekerja sama dengan Pemda setempat, namun dari pihak desa dan warga banjar menolaknya.
Disebutkan bahwa pembagian hasil wisata yang akan diterima jika disepekati, yakni 30 persen untuk desa.
"Memang bisa jadi akan ada fasilitas lebih baik jika dikelola pemerintah. Tapi pembagiannya dirasa kurang adil. Lagi pula objek wisata ini menjadi satu di antara pendapatan warga banjar sini," tambah Dewa.
Uji Adrenalin dengan Melompat dari Puncak
Selain berendam di bawah air terjun, hal yang cukup ekstrem dilakukan oleh wisatwan di sini adalah melompat dari atas air terjun.
Sebelumnya, mereka harus naik ke puncak air terjun dengan cara menaikki dan memanjat bukit di pinggir-pinggir air terjun tersebut.
Namun, untuk melakukan lompatan dari atas air terjun tersebut, harus didampingi guide yang bertugas.