Laporan Reporter Serambi Indonesia, Nurul Hayati
TRIBUNNEWS.COM, LHOKNGA - Bermandi matahari dan bermain air, itulah pengalaman tatkala menjejakkan kaki di kawasan Pantai Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Tempat di mana air laut biru jernih dipayungi lazuardi bertemu di batas cakrawala.
Awan berarak di balik matahari yang bersinar garang. Tebing batu cadas yang menjulang ditampar ombak menjadi nyanyian Babah Dua Beach.
Ditingkap derai cemara dari gugusan pohon yang memeluk kawasan berkontur landai. Bebutiran pasir putih yang membukit, lembut membelai kaki. Melukiskan sepotong paras nusantara nan jelita.
Pesona Babah Dua Beach
Babah Dua Beach adalah spot yang tepat untuk menikmati sunset atau pun sunrise. Tempat ini kerab menjadi pilihan pelancong dengan keberadaan bungalow yang menempel di sisi tebing yang terletak di ketinggian sekitar 5 meter.
Pesona keindahan sunset (matahari tenggelam) di Pantai Lampuuk di Lhoknga, Aceh (Serambi Indonesia/ Nurul Hayati)
Penginapan bertarif mulai Rp 250.000 tersebut menyediakan restoran dengan menu western menjadikan Babah Dau Beach favorit turis asing.
Selain itu panoramanya yang memukau juga menjadikan tempat ini sebagai pilihan favotir bagi pasangan untuk menjadikannya setting foto pre wedding. Babah Dua Beach menjanjikan keindahan sekaligus privasi.
Namun kawasan ini dikenal dengan lautnya yang dalam sehingga berenang adalah aktivitas terlarang di tempat ini.
Meskipun begitu Babah Dua Beach tak pernah sepi pengunjung, selain setting foto dan spot melihat matahari terbit dan tenggelam, tempat ini juga kerab digunakan untuk tempat berkemah.
Gugusan cemara beralas pasir putih yang memeluk kawasan ini dan hanya berjarak beberapa meter dari bibir pantai juga menjadi spot menarik untuk melepas pandang ke laut lepas.
Aktivitas sederhana semisal duduk lesehan di bibir pantai memandangi laut lepas ampuh mengusir penat.