Di sini juga tersedia kopi luwak.
Untuk harga memang relatif lebih mahal yaitu mulai Rp 10 ribu per cangkir.
Bagi yang ingin membawa pulang biji kopi ataupun bubuk kopi siap seduh maka harus merogoh kocek Rp 300 ribu per Kg.
“Kalau yang paling banyak digemari pelanggan kami jenis espresso atau kopi hitam. Ciri khasnya kopi encer kecokletan dengan kafein tinggi. Sementara sanger merupakan komposisi dari bubuk kopi ditambah susu dan mentega. Adapun coffee latte khas Italia yaitu campuran bubuk kopi dan susu,” ulas Edo, salah seorang barista
Uniknya para barista atau peracik kopi hafal luar kepala selera para pelanggan setianya, dari jenis hingga komposisi.
Tak heran selain kualitas dari bubuk kopi itu sendiri, kepiawaian para peracik kopi juga turut memanjakan lidah para penikmatnya.
Bagi anda penikmat kopi sejati, maka Bulan November menjadi saat yang tepat untuk berkunjung ke Banda Aceh.
Pasalnya pada saat tersebut pemerintah kota itu menghelat even tahunan ‘Festival Kopi’ yang menyuguhkan rupa-rupa racikan kopi tradisional yang dikenal dengan kopi saring, serta aneka kreasi kopi modern seperti espresso, latte, dan mochachino.
Hajatan tersebut juga ajang untuk mengulik lebih dalam hal ihwal kopi.
Selain tentu saja kontes kopi, even tersebut juga kerab membagi-bagikan kopi secara gratis.
Tak salah lagi jika ada yang menyebut, Aceh surga penikmat si bubuk hitam.