“Rasa sambalnya enak dan terasa cabainya. Terus varian menunya tadi saya lihat cukup banyak. Kalau buat pencinta sambal itu sudah termasuk enak. Tadi coba sambal terasi, rasanya enak dan pedas. Harganya juga sangat cocok untuk mahasiswa,” ujar Wulan.
Tak hanya menghadirkan puluhan jenis sambal, D’Sambal juga menyajikan 30 lauk dan 18 sayuran yang bisa dipilih oleh pengunjung.
Untuk lauk terdiri dari berbagai olahan dari ikan, ayam, tahu, tempe, telur, terong, jamur, dan hati ampela.
Sedangkan untuk sayuran, ada pilihan plecing kangkung, cah tauge, terong goreng, dan lainnya.
Plecing kangkung. (Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari)
Beroperasi sejak Agustus 2014, D’Sambal menjadi pilihan bagi para pecinta kuliner pedas.
Tempat makan dengan suasana semi terbuka ini dibagi menjadi beberapa bagian.
Di area depan ditempatkan meja makan. Sedangkan area belakang, terdapat tiga gazebo dan sebuah tempat seperti wantilan yang digunakan untuk lesehan.
Selain berada di Jalan By Pass Ngurah Rai Jimbaran, Made juga membuka rumah makan D’Sambal di Jalan Kampus Poltek UNUD.
Dengan kapasitas 90 seat, D’Sambal buka setiap hari dari pukul 10.00–24.00 Wita.
Sambal Udang Pedas Jadi Favorit
Dari sekian banyak jenis sambal, ada beberapa yang menjadi favorit pengunjung, yakni sambal udang pedas.
Sambal satu ini berada di level paling pedas.
Sambal Udang. (Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari)
Sesuai namanya, olahan sambal ini dicampur dengan udang yang dibelah bagian punggungnya sehingga melebar atau yang sering disebut bentuk butterfly.
Udang terasa segar dan pedasnya sambal cocok disantap nasi putih hangat.