Di tempat ini terdapat kolam yang mengelilingi Pura, wantilan untuk mengadakan pertunjukan dan terdapat tugu air mancur yang mengarah ke 9 arah mata angin.
Pada halaman tengah atau jaba tengah disebut Madya Mandala yang berisi bangunan sebagai tempat pertunjukan gamelan, pesantian, dan tarian sakral.
Selain itu juga sebagai tempat untuk persiapan upacara utama.
Menuju Madya Mandala, wanita yang sedang datang bulan tidak boleh memasuki kawasan ini.
Bagian yang paling suci disebut Utama Mandala.
Tempat ini dikhususkan untuk menggelar upacara keagamaan.
Utama Mandala. (Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari)
Pengunjung mengabadikan gambar di kompleks Pura Taman Ayun di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali. (Tribun Bali/Ayu Dessy Wulansari)
Pengunjung hanya bisa melihat bagaimana indahnya arsitektur bangunan suci dari luar yang dibatasi oleh dinding beton setinggi dada orang dewasa.
Keindahan dan kemegahan Pura Taman Ayun didukung oleh penataan taman yang asri.
Rumput hijau dan berbagai jenis tumbuhan dirawat dengan baik.
Bangunan tradisional khas Bali masih dijunjung tinggi meski sudah tiga kali dilakukan renovasi.
Sentuhan Bali yang masih kental menjadi daya tarik bagi pengunjung yang rata-rata turis mancanegara.
“Wisatawan yang berkunjung mayoritas turis asing. Mereka senang melihat Pura. Kalau domestik tidak terlalu. Turis asing senang melihat alam yang masih asri,” ungkap Pengurus Harian Pura Taman Ayun, I Made Suandi.
Dua pengunjung asal Sidney, Dave dan Raki menikmati dan mengelilingi kompleks Pura Taman Ayun sambil berfoto.