News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wisata Kalsel

Menengok Rumah Adat Bangsawan Banjar Berbahan Ulin, Berusia 204 Tahun

Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tempat tidur di rumah adat Banjar, Bubungan Tinggi, di Jalan Martapura Lama nomor 28 RT 4, Desa Teluk Selong Ulu, Kecamatan Martapura Barat, Kota Martapura, Kabupaten Banjar.

Keseluruhannya masih murni berbahan kayu ulin.

Sekarang, rumah ini dihuni oleh salah satu keturunan HM Arif dan Hj Fatimah, yaitu Fauziah.

Interior rumah ini tampak sangat tradisional.


Rumah adat Banjar Bubungan Tinggi. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal)

Tak hanya bagian terasnya, tangganya, pagarnya, pintunya, watun atau kayu pembatas di bagian bawah di tiap pintunya yang masih murni tradisional, namun hingga bagian dapurnya pun masih sangat klasik Banjar.

Di dapurnya, Fauziah masih memakai padapuran atau tempat memasak khas Banjar lengkap dengan tungku dan kayu bakarnya.

Walau di sana juga ada kompor gas, namun tetap saja unsur tradisionalnya masih sangat kental.

Ukiran-ukirannya pun masih tampak bagus. Seperti yang tampak di sekeliling pintu tengahnya, penuh dengan ukiran klasik Banjar.

Bagian jendela atau lalungkangnya juga sangat khas rumah Bubungan Tinggi, yaitu ada jerujinya yang berjumlah 13 bilah di bagian dalam dan dua daun jendela di bagian luarnya.

Di bagian tengah rumah, ada dua buah kaguringan atau tempat tidur lengkap dengan kelambunya yang tampak cantik.

Di samping kedua tempat tidur ini, ada perabotan berbahan kayu panjang yang digantungkan ke atap menggunakan besi dan bisa diayunkan.

Di sepanjang kayu itu dipasangi kain berwarna-warni. Sekilas tampak seperti kipas besar dan klasik, namun ternyata itu bukan kipas melainkan semacam tempat menggantung baju bagi pengantin baru.

"Orang Banjar menyebutnya tantaran, buat tempat menggantungkan atau menjemur baju. Bagi pengantin baru, biasanya tidur di ranjang yang berhias seperti ini, nanti baju mereka digantungkan di tantaran ini," ujarnya.

Di bagian lain ruangan ini, ada beberapa lemari tua dan meja yang memajang berbagai benda tradisional khas Banjar peninggalan HM Arif.


Benda-benda tradisional khas Banjar. (Banjarmasin Post/Yayu Fathilal) 

Ada beberapa buah pajangan berupa baskom kuningan, tempat menginang atau panginangan, piring dan mangkok malawin serta koper besi.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini