Seperti penanaman coral, bersih-bersih pantai, diving dan snorkeling serta yang lainnya.
"Kegiatan kami ada diving sambil bersih-bersih coral di dalam laut," ujar Gede Yudarta, dari Sea Communities.
Hal ini dilakukan guna melestarikan kembali terumbu-terumbu karang di sini yang sempat rusak karena sistem penangkapan ikan
yang salah.
Awalnya, cara tangkap yang dilakukan adalah dengan menggunakan jaring tradisional.
Namun kemudian berkembang menggunakan sianida.
Ini dikarenakan meningkatnya permintaan pasar serta merasa termudahkan dengan penggunaannya.
Akibatnya memang tidak langsung terlihat saat itu.
Pemakaian sianida dalam jangka waktu yang lama, akan mengakibatkan kerusakan pada terumbu karang.
Dari sanalah, semenjak tahun 2002-an, menurut Gede, sianida pun mulai ditinggalkan dan para nelayan di desa ini kembali pada pada penggunaan jaring tradisional.
Bahkan jaring yang digunakan pun dipilih yang lembut, agar tidak merusak coral.
Rehabilitasi terhadap terumbu karang pun dilakukan.
Dan, organisasi yang telah 3 tahun aktif ini cukup gencar menggalakkan kegiatan ini bersama para relawan dan juga nelayan serta penduduk lokal Desa Les.
Tak heran, desa ini juga cukup dikenal dengan kearifan lokalnya.
Nelayan membuat garam di pesisir Pantai Batu Sungu, Buleleng, Bali (Tribun Bali/ Cisilia Agustina Siahaan)
Yang mana, penduduk lokalnya sendiri bahu-membahu dalam menjaga kelestarian alam lingkungan tempat tinggalnya.