Laporan Wartawan Banjarmasin Post, Yayu Fathilal
TRIBUNNEWS.COM, KOTABARU - Pulau Cinta, sebuah nama tempat yang terdengar asing sebagai destinasi wisata. Di Kalimantan Selatan saja tempat ini belum terlalu populer, apalagi di luar itu.
Kendati begitu, pulau ini menyimpan pesona alam bawah laut dan ritual adat yang kental.
Pulau ini terletak di Desa Teluk Aru, Kecamatan Pulau Laut Kepulauan, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Pulau ini menarik karena namanya yang unik.
Usut punya usut, ternyata di pulau ini kerap dijadikan wadah sepasang kekasih berpacaran bahkan menggelar ritual mengukuhkan jodoh. Pulau ini tak berpenghuni.
Di pulau yang luasnya sekitar 500 m3 ini hanya ada pepohonan dan batu-batu besar. Tak ada pantainya.
Tak jauh dari situ, ada tempat bernama Teluk Aru. Di sini ada penghuninya, yaitu suku Bugis dan Mandar.
Masyarakat setempat memiliki sebuah adat yang unik tentang jodoh, yaitu ritual Malasuang Manu.
Sepasang kekasih jika ingin jodohnya langgeng, harus menggelar ritual adat itu di sebuah batu yang bernama Batu Jodoh.
Pengunjung berfoto berlatar Pulau Cinta, Kotabaru, Kalsel.
Batu Jodoh terletak di Pantai Aru, Kecamatan Pulau Laut Selatan merupakan tempat yang dipercaya oleh masyarakat sebagai tempat terkabulnya ikrar cinta sepasang kekasih.
Ikrar dilakukan dengan duduk di atas kedua batu tersebut. Lantas, sepasang kekasih tersebut saling berikrar untuk saling setia dan berjodoh hingga maut memisahkan. Mereka sangat yakin ikrar itu dikabulkan.
Mereka meminta segera dipertemukan jodoh sehidup sematinya, oleh Allah SWT melalui ritual ini.
Puncaknya, sepasang kekasih itu harus melepaskan sepasang ayam jantan dan betina di Pulau Cinta yang jaraknya sekitar 30 menit berlayar dari Teluk Aru.
Keyakinan ini sudah menjadi adat turun temurun. Dengan menggelar ritual ini, mereka sangat yakin akan berjodoh dan awat.