"Tirta ini konon untuk menghilangkan ilmu hitam. Ada juga, masyarakat, yakni pasangan yang sudah menikah dan belum punya anak melukat bersama di sini," ujar Jro Mangku Adi Armika.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman yang ia lihat selama ini, hal ini sudah dibuktikan dengan adanya umat yang datang dan manghaturkan sasangi.
Banyak yang datang kembali dari berbagai daerah kemudian melakukan naur sasangi atau membayar janji yang dimohonkan ketika melukat sebelumnya.
Hal unik dan bernuansa magis lainnya pun, percaya atau tidak percaya, terjadi di sini.
Menurut seorang petugas di kawasan tempat melukat ini, Made Ledra, biasanya bisa terlihat perubahan warna selain seperti warna air beras, yakni seperti warna teh dan warna kekuningan.
Tidak mau menyebutkan secara pasti atau membenarkannya, tetapi konon katanya, jika orang yang sedang sakit atau sedang banyak masalah, maka terjadilah perubahan warna tersebut.
"Kalau lagi sepi, biasanya bisa terlihat air di bawah itu berubah warna kalau orang yang melukat tersebut lagi banyak pikiran atau masalah. Tapi tergantung juga yang melukat. Bisa terlihat bisa juga tidak," ujar Ledra yang juga penduduk Desa Sebatu yang tinggal tidak jauh dari genah melukat Sebatu.
Kurang lebih 1 jam perjalanan adalah waktu tempuh yag dibutuhkan untuk mencapai Genah Melukat Sebatu.
Setelah melewati Tegallalang, lurus terus mencapai Desa Sebatu. Setelah menyusuri jalan, akan bertemu pertigaan, akan ada penanda "Genah Melukat" ke arah kanan.
Dari pertigaan tersebut, kira-kira 2 km untuk mencapai lokasi yang berada terus setelah Objek Wisata Gunung Kawi Sebatu.
Tak ada pungutan biaya untuk masuk ke kawasan suci ini.
Cukup membayar biaya parkir kendaraan saja.
Area parkir yang disediakan pun terbilang luas, untuk memarkirkan kendaraan berupa mobil dan motor.
Tirta Jernih Bisa Langsung Diminum