TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Luar biasa kejutan yang dibuat panitia hari jadi Ponorogo yang ke-519 kali ini.
Lebih 200 perangkat kesenian reog tampil bersamaan, menari bersamaan memenuhi alun-alun Ponorogo sore kemarin.
Dari semua kecamatan yang ada di Ponorogo dibatasi 10 dadag merak, karena kalau tidak dibatasi bisa mencapai 500-an lebih, setidaknya menurut mas Jarno, seorang pembarong dari daerah Sukorejo, Ponorogo.
Menurut Mas Jarno, bersama 9 pembarong lainya yang masih satu kecamatan ditugasi dari kecamatan Sukorejo untuk membawa dadag reog dan menarikannya di alun-alun, dia datang naik pick-up untuk membawa dadag meraknya yang besar dan berat tersebut.
Menurutnya lagi, rata-rata di setiap dusun mempunyai perangkat reog, dan rata-rata setiap desa mempunyai 3-4 group reog.
Bagian dari atraksi Reog Ponorogo (Kompasiana/ Nanang Diyanto)
Tinggal mengalikan jumplah di kecamatan atau sekabupaten kalau ingin mendapatkan angka kasar jumlah reog di Ponorogo.
Kesemua pengin keluar, pengin tampil unujk diri dalam rangka peringatan hari jadi Ponorogo kali ini.
Suatu kebanggaan bisa tampil spektakuler begini, imbuhnya.
Mereka sudah siap 2 jam sebelum acara dimulai, bukan halangan bagi meskipun cuaca panas pekerjaan keseharian di sawah terpanggang matahari membuatnya terbiasa.
Dalam sambutannya Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata mengatakan, hajatan ini dilakukan dalam rangka memperingati hari jadi Ponorogo Ke-519, parade reyog masal ini sebagai kebangkitan insan reyog untuk mencintai seni reyog agar kejadian sengketa reyog dengan negeri lain tidak terulang lagi.
Kali ini seni reyog sudah mendapatkan pengakuan dari kemenhum, dia berharap mendapatkan pengakuan dari UNESCO dan semua persyaratan sudah dipenuhi tinggal menunggu semoga dalam waktu dekat sudah mendapakan pengakuan tersebut.
Lebih lanjut dia memaparkan selain parade reyog masal ini masih ada kegiatan lain di hari jadi kali ini, pemilihan thole genduk, festival reyog mini setingkat SD-SMP, kirab budaya, dan pameran seni khas Ponorogo lainnya.
Dan acara ini berlangsung seminggu kedepan, dia berharap semoga bisa menjadi hiburan dan motivasi untuk masyarakat Ponorogo dan sekitarnya.
Dalam sambutannya bupati mengingatkan bila saat ini usia Ponorogo sudah tidak muda lagi, dia mengajak rakyat bersama-sama membangun Ponorogo baik lewat jalur ekonomi, sosial, budaya maupun pariwisata.