News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Travel Story

Kisah Perjalanan Mendaki Gunung Sinai di Mesir, Berburu Permata Hingga Napas Tilas Ratu Cleopatra

Editor: Agung Budi Santoso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Traveler asal Banjarmasin, Peter F Lantu (kiri) bercanda dengan salah seorang anggota Suku Bidouin di Puncak Gunung Sinai Mesir.

Di sekitar sini banyak bebatuan.

Saat di sana, dia memungut beberapa buah batu sebagai kenang-kenangan.

Batu-batu itu kemudian digosoknya dijadikannya oleh-oleh.

"Batunya biasa saja sih, lebih bagus batu asli Indonesia seperti akik atau kecubung. Warnanya rata-rata coklat, tetapi kan rasanya beda kalau mengambil sendiri di puncak gunung bersejarah dalam agama saya, yaitu Kristen. Apalagi batunya saya pungut dekat tempat duduknya Nabi Musa, rasanya itu sesuatu banget. Kemudian dijadikan oleh-oleh. Wah, senangnya bukan main," ceritanya.

Dia memungut batu itu tak sendiri, namun beberapa orang keluarganya yang juga turut serta dalam perjalanan itu juga melakukannya.


Peter F Lantu berpose di depan piramida (Peter F Lantu)

Tak heran jika kemudian saat pulang ke Banjarmasin, mereka ini sampai kelebihan bagasi.

"Isinya oleh-oleh dan batu Gunung Sinai semua. Sampai di Banjarmasin saya gosok, saya jadikan batu cincin. Bebatuan itu habis diambil keluarga saya semua, mereka senang sekali dapat oleh-oleh spesial," ujarnya penuh semangat.

Selama di sana, dia juga bertemu beberapa warga lokal.

Menurutnya, mereka ramah dan selalu terbuka ke para wisatawan.

Jarang Mandi

Dia juga sempat bertemu suku lokal penghuni padang pasir, yaitu suku Bidouin.

Dia memiliki pengalaman tak terlupakan saat bertemu mereka ini, yaitu harus sering menahan nafas karena aroma badan orang-orang padang pasir itu.

"Mereka itu sepertinya jarang mandi ya, mungkin karena hidupnya di padang pasir airnya sulit. Tetapi mereka pada dasarnya baik kok dan selalu ramah ke wisatawan," tuturnya.

Berpelesiran ke Mesir tentunya sangat didambakan oleh mereka yang ingin menapaktilasi kehidupan tokoh-tokoh bersejarah dalam keyakinan suatu agama.

Mesir memang memiliki banyak pesona, selain Sungai Nil-nya yang ternama, pesona piramida dengan patung Sphinx-nya juga tempat-tempat ibadahnya yang penuh sejarah.

Hendak kemari diperlukan biaya sekitar Rp 28 juta per orang jika bergabung dengan agen perjalanan.

"Semua sudah termasuk, kecuali kalau naik Gunung Sinai dan menikmati makan malam di kapal Nile Cruise plus nonton pertunjukan Belly Dance atau tari perut. Kalau yang ini masing-masing tarifnya per orang 30 dollar," tutupnya. (Yayu Fathilal)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini