Pilihan lainnya Pad Thai, masakan khas Thailand berupa mi yang dibuat homemade atau Penang Char-Kwetiau.
“Masakan lain dari Vietnam yang sudah terkenal, kita hadirkan “The 12 Hours” Pho. Bedanya di sini karena buntut dan daging sapi dimasak sampai 12 jam untuk mendapatkan kaldunya. Kuah yang dihasilkan menjadi kaya akan rasa ditambah dengan black pepper biar ada aroma pedasnya,” ujar Widiartha.
Sementara itu, untuk minuman yang menjadi Lantern’s Specialities adalah Red Ruby.
Es batu yang dipakai adalah cranberry ice cube. Kemudian ditambah dengan jus cranberry, lemon, dan air soda.
Kombinasi rasa manis, segar, dan dingin dari minuman ini cocok dinikmati dengan cuaca panas di siang hari.
Secara keseluruhan, Lantern Bali menghadirkan suasana yang menyatukan tempat makan di negara-negara Asia.
Terasa kasual dan fun dengan warna-warna cerah yang digunakan.
Restoran ini memiliki kapasitas hingga 60 kursi, ruangan yang dibuat semi terbuka ini terbagi menjadi dua area.
Restoran yang mengusung konsep urban Asia eatery dan buka pukul 11.00-01.00 Wita ini, menyajikan olahan hidangan yang mengarah pada Asian street food.
Memasuki area restoran, interior didesain dengan penggunaan warna-warna cerah, seperti kuning.
Menyesuaikan dengan nama restoran, terdapat lantern atau lampion berwarna yang digantung pada langit-langit restoran.
Beberapa sentuhan dekorasi ala Vietnam terlihat menghiasi dinding restoran.
Seperti gambar-gambar tempo dulu dan topi-topi caping khas Vietnam.
Lukisan bercat hitam wajah perempuan turut menghias dinding restoran.