Waktu awal-awal tidak punya nama.
Saat jualan keliling ada orang chevron yang beli dan ia suka.
Seminggu kemudian ia pesan untuk acara di Chevron 1000 porsi.
“Ada banyak yang suka es cendol saya dari orang-orang bule juga ada. Ketika ditanya nama es cendolnya apa saya bilang belum punya nama. Diberi nama es cendol pak jenggot oleh mereka karena kebetulan saya berjenggot,” ujar Pria yang lebih dikenal dengan nama Pak Jenggot ini.
Puluhan tahun menjual es cendol, Pak Janggut masih bertahan hingga kini.
Bahkan es cendol pak jenggot ini termasuk kepada salah satu wisata kuliner yang wajib dicoba ketika anda berada di Pekanbaru.
Tempatnya yang sederhana hanya dengan gerobak sebagai tempat meletakkan perlengkapan es cendol.
Kemudian ada tempat duduk panjang dua buah di pojokan antara ruko.
Sisanya bangku-bangku plastic disediakan.
Tidak hanya makan di tempat, banyak juga yang take away alias bawa pulang. Lantas apa yang membuatnya bisa bertahan hingga kini?
Es Cendol memadupadankan cendol yang terbuat dari tepung beras dan tepung sagu.
Yang membuat tampilan Es Cendol Pak Jenggot berbeda dengan es cendol pada umumnya, cirikhasnya adalah tambahan daging buah durian.
Tapi kalau tidak suka durian, juga bisa tanpa durian.
Selain itu ada tapai ubi, kadang ada kacang merah dan emping pulut.