Siang itu memang tempat makan Bu Mus cukup ramai pengunjung.
Dan sebagian besar mereka yang datang adalah pelanggan setia menu khas depot Bu Mus salah satunya adalah kotokan iwak pe.
"Kalau makan disini seringkali cari iwak pe ini," kata Reni, yang sudah siap dengan seporsi nasi dan kotokan iwak pe.
Kekhasan rasa kotokan iwak pe yang sedikit pedas dengan iwak pe yang sudah tidak berbau amis menjadi salah satu pertimbangan Reni untuk tidak melewatkan makan siang di tempat ini.
Kotokan iwak pe kata Rizky memang selalu dicari para pelanggannya, karena itu menu ini harus ada setiap hari. Pemilihan dan kebersihan iwak pe menjadi syarat utama untuk menu ini.
Iwak pe yang akan diolah kata Rizky hatus dalam kondisj yang benar benar segar. Agar tidak berbau amis, saat mencucinya harus benar benar bersih dan diberi campuran jeruk pecel untuk menghilanhkan bau amis.
Untuk bumbunya memang dibuat secara khusus dengan memperbanyak rempah rempah yang dibiarkan menyerap ke daging dan tulang muda iwan pe.
Iwak pe ini banyak di suka karena tekstur dagingnya yang unik.
Ada dua lapisan daging iwak pe yang kerap disuka penikmat kuliner pada bagian dalam ada daging putih dan bagian luar berupa lapisan kulit dan lemak dengan tekstur yang renyah.
Paduan daging iwak pe inilah yang membuat lezat dan renyah ketika disantap saat masih hangat.
Untuk memasaknya diberi santan dan rempah yang menjadikan kotokan iwak pe ini memiliki xita rasa tersendiri yang unik.
Selain itu sebagaimana ikan laut secara umum, kandungan gizi iwak pe juga kaya akan vitamin dan zat zat berguna lainnya yang diperlukan untuk tubuh.