Bagi mereka yang ingin menyaksikan buaya muara yang hidup di muara sungai di Pulau Bangka, mereka bisa menyaksikannya di sebuah areal kandang buaya di sini.
Cukup membayar Rp 5000 per orang, pengunjung bisa menyaksikan 10 ekor buaya muara ukuran raksasa di sebuah kandang yang dilengkapi kawat besi.
Pengunjung dapat dengan aman melihat raksasa-raksasa air payau itu sedang berendam di kolam yang mengelilingi kandang.
"Yang paling besar itu namanya Joni berukuran hampir 5 meter. Dia buaya tertua disini, mungkin umurnya sudah puluhan tahun. Disini saja dia sudah belasan tahun," ungkap penjaga kandang buaya muara.
Ia menjelaskan, ada seekor buaya yang dikurung terpisah dari buaya-buaya lainnya untuk penyesuaian karena baru saja menghuni kandang buaya tersebut.
Buaya itu ditangkap oleh warga Penagan baru-baru ini di laut Penagan.
"Buaya ini makannya kita berikan ayam," ujarnya.
Pemandian air panas Tirta Tapta Pemali sendiri ditemukan secara tidak sengaja dalam aktifitas penambangan timah pada jaman kolonial Belanda.
Jika ingin berendam di kolam-kolam air panas tanpa gangguan, pengunjung bisa mendatangi tempat ini pada jam kerja pada hari Senin hingga Jumat.
Pada hari-hari tersebut pengunjung biasanya tidak seramai hari Sabtu dan Minggu.
Lokasi pemandian air panas ini mudah dijangkau dengan didukung akses jalan aspal hotmix yang mulus.
Pengunjung juga dapat menyaksikan danau-danau yang cantik dikiri kanan jalan menuju lokasi pemandian air panas bekas penambangan timah tempo dulu.