News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inilah Pesawat Komersil Pertama yang Mendarat di Indonesia, Rutenya Amsterdam-Cililitan

Editor: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesawat Fokker.

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat kecil F-VII buatan Nederlandse Vliegtuigenfabriek milik Anthony Fokker berhasil menghubungkan lapangan udara Schiphol, Amsterdam dengan lapangan udara Tjililitan, Batavia (sekarang Halim Perdanakusuma, Jakarta) pada 24 November 1924. Anthony Fokker sendiri lahir di Blitar, Jawa Timur.

Penerbangan ini mengukir rekor penerbangan jarak ultrajauh antarbenua pertama di dunia, yaitu 15.800 km.

Keberhasilan mencetak rekor ini tidak terlepas dari obsesi Letnan Albert Plesman,mantan pilot Perang Dunia I dan presiden direktur pertama KLM yang mempunyai visi melampaui zamannya.

Sebelumnya ia telah berhasil “menciptakan” jalur pertama Amsterdam-London pada 1919, setahun setelah PD I. Pada 1920 KLM melayani rute itu secara reguler.

Setelah itu Plesman memalingkan perhatian dari kemungkinan layanan penerbangan ke Batavia dan nantinya ke Australia.

Visi ke depannya sejalan dengan arti KLM sendiri, yaitu Koninklijke Luchtvaart Maatschappij voor de Nederlanden en de Kolonien (Perusahaan Maskapai Kerajaan Belanda untuk Belanda dan Koloninya).

KLM sendiri adalah maskapai penerbangan tertua di dunia yang masih menggunakan nama aslinya sampai saat ini.

Penerbangan jarak ultrajauh Amsterdam-Batavia dengan pesawat kecil high-wing Fokker F-VII dengan mesin tunggal water-cooled Rolls-Royce Eagle IX terhitung sebagai penerbangan perintis.

Fokker F-VII dengan registrasi H-NACC lepas landas pada 1 Oktober 1924. Setelah sejumlah hambatan dan beberapa kali berhenti (multistop), pesawat tiba di lapangan udara Tjililitan pada 24 November 1924.

Pesawat menempuh penerbangan selama 127 jam, 16 menit dan 20 detik.

KLM menjadikan tanggal 1 Oktober sebagai hari peringatan penerbangan ke Batavia.

Penerbangan perintis Fokker F-VII registrasi H-NACC yang dipiloti Thomassen Thusessink van der Hoop dan pilot kedua Van Weerden-Poelman serta teknisi Van den Brooke, singgah di 22 tempat.

Mereka dikawal dan dilepas oleh sepuluh pesawat angkatan udara di perbatasan.

Semua berjalan lancar pada penerbangan ke persinggahan pertama dan kedua.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini