TRIBUNNEWS.COM - Fungsi utama dari setiap masakan adalah untuk mengenyangkan.
Namun, lebih dari itu, setiap masakan pasti memiliki makna bahkan filosofi yang terkandung di dalamnya.
Baik dari segi proses pembuatan maupun presentasinya.
Termasuk Sate Ceroncong yang menjadi sajian istimewa di keluarga bangsawan Ubud, Tjokorda Kerthyasa.
Hanya pada saat tamu agung atau spesial datang ke Puri Ubud-lah, Sate Ceroncong akan disajikan.
Baca: Belajar Resep Kuliner Tradisional Leluhur Bali ala Happy Salma
Baca: Makna Kesabaran Bagi Happy Salma saat Masak Bebek Betutu
Dalam program Masakan Rumah yang tayang di Mola TV, Happy Salma dan adik iparnya, Tjokorda Sri Maya Kerthyasa atau Maya melihat proses pembuatan Sate Ceroncong.
Happy dan Maya sangat beruntung lantaran bisa belajar langsung dari si pencipta Sate Ceroncong.
Si pencipta Sate Ceroncong itu tak lain adalah Gung Niang, nenek dari suami Happy Salma.
Kenapa disebut Sate Ceroncong? Sebab sate dibalut daun pisang yang mirip corong.
Di dapur sederhana kesayangannya, Gung Niang mempraktikkan kembali bagaimana cara membuat Sate Ceroncong yang ia sendiri hampir lupa cara memasaknya.
Sebab, sudah sangat lama Gung Niang tidak memasak menu yang diciptakannya bersama mendiang suaminya itu.
"Saya ndak mau, sukar," ujar Gung Niang.
Walau mengaku sudah banyak yang lupa, Gung Niang perlahan ingat bagaimana cara membuat Sate Ceroncong lalu mencoba mengajarkan kepada Happy dan Maya.
Istimewanya lagi, Gung Niang mencoba berkreasi dengan Sate Ceroncong buatannya kali ini.