Ivan tak menampik dirinya turut terdampak dengan cukup banyak kerugian akibat pandemi corona.
Apalagi agen travel miliknya berada di Bandung yang merupakan satu di antara destinasi wisata andalan di Jawa Barat.
Namun ia pun mengakui, sektor di bidang pariwisata seperti dirinya, tidak lepas dari berinteraksi dengan banyak orang.
Terlebih ketika objek wisata itu dipenuhi para pengunjung lain dari berbagai kota yang tidak tahu status kesehatannya.
Baca: Wishnutama: Protokol Kenormalan Baru Bisa Diterapkan saat Daerah Pariwisata Dinyatakan Siap
"Itu yang sangat berdampak di bidang pariwisata."
"Jadi kurangnya animo masyarakat luar untuk berlibur, jadi masyarakat sibuk menyelamatkan diri masing-masing," terangnya.
Ivan pun mengatakan, akibat pandemi corona ini, dirinya mengalami kerugian sehingga terpaksa merumahkan karyawannya.
Bahkan, beberapa transportasi travel miliknya masih memiliki cicilan yang harus dibayarkan setiap bulan.
"Kita ada cicilan juga karena tidak semua mobil travel beli cash, ini yang berdampak karena kita tidak ada pemasukan tetapi cicilan harus tetap dibayarkan," terangnya.
Baca: Bersih, Sehat, dan Aman Jadi Kultur Baru Usaha Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Oleh karena itu, ia pun terpaksa merumahkan beberapa karyawannya untuk mengurangi efisiensi pengeluaran.
"Kalau situasi sudah normal kita akan buka kembali recruitment dan yang diutamakan yang sudah kita PHK," lanjut Ivan.
Lantas apakah pihaknya siap dengan aturan baru di bidang pariwisata era new normal?
Ivan menyatakan kesiapannya untuk aturan new normal di bidang parisiwata.
Bahkan pihaknya sudah memiliki strategi khusus untuk menyesuaikan dengan ketentuan pemerintah.