Kemudian pada tahun 2017, One mengikuti workshop mengenai dugong di Bogor yang difasilitasi oleh Yayasan WWF Indonesia.
Dari situlah sepulangnya workshop, One mulai menjual objek wisata pengamatan dugong di Teluk Kabola.
Saat itu dia tidak tahu bahwa dugong yang ditemukannya berjenis kelamin jantan.
Ikan duyung itu telanjur diberinya nama Mawar dan hingga saat ini masih dipanggil Mawar.
Indahnya Pemandangan di Teluk Kabola
Sambil menunggu kemunculan Dugong Mawar, wisatawan dapat sekaligus menikmati indahnya Teluk Kabola dan juga Pulau Sika.
Birunya laut di Teluk Kabola menjadi pemandangan menakjubkan selama menikmati perjalanan menuju ke tengah laut untuk melakukan pengamatan dugong.
Adapun waktu yang paling tepat untuk mengamati dugong ini adalah pagi hari sekitar pukul 09.00 hingga siang hari.
Sebab kondisi gelombang tidak terlalu kencang dan cuaca cerah menjadi daya tarik sendiri untuk menikmati keindahan laut.
Jernih dan birunya air laut di Teluk Kabola hingga membuat wisatawan betah berlama-lama di tengah laut.
Meski terkadang ombak di Teluk Kabola cukup besar, hal itu tak mengurangi sensasi berlayar dan menikmati keindahan laut sembari menunggu kemunculan Dugong Mawar.
Karakteristik Dugong
Menurut One, Dugong Mawar kini menginjak usia 28 tahun.
Mawar memiliki pasangan betina yang dia beri nama Melati.