Makna Sumbu Kosmologis Yogyakarta
Garis imajiner Sumbu Kosmologis Yogyakarta menggambarkan perjalanan siklus hidup manusia berdasarkan konsepsi Sangkan Paraning Dumadi.
Contoh, perjalanan dari Panggung Krapyak ke Keraton Yogyakarta mewakili konsep sangkan (asal) dan proses pendewasaan manusia.
Hal ini didasari Panggung Krapyak yang bermakna awal kelahiran.
Itulah mengapa, perjalanan Panggung Krapyak ke arah Keraton Yogyakarta melambangkan konsep sangkaning dumadi yakni perjalanan manusia sejak di dalam rahim, beranjak dewasa, hingga menikah dan punya anak.
Di sisi lain, warna putih pada Tugu Yogyakarta melambangkan kesucian hati.
Hal inilah yang menjadikan perjalanan dari Tugu Yogyakarta ke arah Keraton Yogyakarta melambangkan perjalanan manusia menghadap Sang Pencipta, sesuai dengan konsep paraning.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Lembah Oyo Kedungjati Jogja yang Lagi Viral, Bisa Main Kano hingga Berenang
Wisata di Sumbu Kosmologis Yogyakarta
Dikenal sebagai kota wisata, tidak heran jika ada banyak tempat wisata di sekitar Sumbu Kosmologis Yogyakarta.
Bahkan, destinasi tersebut menawarkan pengalaman wisata budaya dan sejarah yang sangat menarik untuk dijelajahi.
Misal, pada kawasan Sumbu Kosmologis Selatan Yogyakarta, wisatawan bisa mengunjungi Kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Alun-alun Kompleks Tamansari, dan Kompleks Masjid Gede.
Sementara itu, di kawasan Sumbu Kosmologis Utara Yogyakarta, wisatawan dapat mulai menjelajahi Pasar Beringharjo, Kompleks Kepatihan dan Monumen Tugu Yogyakarta.
Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di sana, seperti jalan-jalan, berburu kuliner khas, hingga membeli produk ekonomi kreatif lokal sebagai oleh-oleh.
Cukup menarik bukan untuk dijelajahi?
Baca juga: Sarapan Enak di Jogja, Kunjungi 7 Tempat Makan Nasi Kuning yang Populer
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita viral, kunjungi laman ini.