Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyesalkan terjadinya insiden wahana wisata jembatan kaca di The Geong Limpawukus di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, yang menewaskan 1 wisatawan dan wisatawan lainnya luka serius.
Menurut dia, insiden yang terjadi pada Rabu (25/10/2023) ini sangat memprihatinkan n perlu menjadi bahan evaluasi menyangkut aspek keamanan dan keselamatan wahana wisata yang ditawarkan ke pengunjung oleh pengelola destinasi wisata.
"Kemenparekraf mendorong pemeriksaan serta evaluasi terkait kelayakan dan keamanan dari atraksi wisata maupun seluruh atraksi wisata sejenis yang terdapat di daerah-daerah lainnya, khususnya di Kabupaten Banyumas," kata Sandiaga dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (28/10/2023).
Sandiaga mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata Kabupaten Banyumas dan Kepolisian Resor Banyumas.
Hal itu sebagai upaya memantau hasil penyelidikan atas insiden tersebut, sehingga dapat diketahui kronologi dan penyebab detil insiden tersebut.
Berdasarkan informasi yang ia peroleh, wahana ini dibangun tanpa melalui proses uji kelayakan dan ketebalan kaca di jembatan ini hanya sekitar 1 cm.
"Saya tekankan bahwa aspek keamanan dan keselamatan wisatawan harus menjadi prioritas bagi seluruh pelaku pariwisata, dan insiden serupa tidak boleh terjadi lagi," kata Sandiaga.
Baca juga: Ada Insiden Pecah dan Memakan Korban Jiwa, Pengamat Minta Seluruh Wahana Jembatan Kaca Dievaluasi
Dia mengatakan, Kemenparekraf beserta seluruh stakeholder akan meningkatkan sinergi untuk memastikan keselamatan dan keamanan wisatawan di seluruh destinasi wisata.
"Serta, mendorong penerapan protokol Cleanliness, Health, Safety & Environment Sustainability (CHSE) dengan ketat untuk mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang," ujar Sandiaga.
Baca juga: Cegah Kecelakaan, Pj Bupati Minta Wahana Jembatan Kaca di Banyumas Ditutup Sementara
Kemenparekraf juga akan memantau kepulihan korban yang saat ini sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit.
“Kemenparekraf terus memantau proses pemulihan korban secara fisik dan psikologis," katanya.