Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio (Hensa) menyoroti isu pergantian Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang akan dibahas pada Muktamar X 2025 nanti.
Diketahui, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy menyebut terdapat empat nama yang masuk bursa calon ketua umum, yaitu Sandiaga Uno, Taj Yasin Maimoen, Saifullah Yusuf, dan Dudung Abdurachman.
Dibanding empat nama tersebut, Hensa menyarankan PPP meminang Presiden ke-7 RI Joko Widodo untuk menjadi ketua umu m partai.
"Dibanding empat nama tersebut, PPP sebaiknya mempertimbangkan nama Joko Widodo yang saat ini potensial untuk memimpin partai,"kata Hensa kepada wartawan, Selasa (17/12/2024).
Baca juga: Dipecat PDIP, Golkar atau Gerindra Pilihan Jokowi?
Hensa menilai PPP saat ini lebih membutuhkan sosok besar untuk bisa kembali ke DPR RI.
Jokowi, kata Hensa, adalah nama besar yang bisa mengembalikan PPP ke Senayan saat ini.
"Dengan nama besar pak Jokowi diharapkan PPP bisa kembali ke Senayan, lebih dari 4 persen (parliamentary threshold)," ujarnya.
Di sisi lain, PPP akan mendapatkan keuntungan lainnya jika meminang Jokowi sebagai ketua umum.
Hensa menilai jika PPP mengajak Jokowi, Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka pun bisa jadi ikut bergabung ke PPP.
Menurutnya, ini akan menjadi keuntungan tersendiri untuk PPP karena nantinya memiliki kader yang menjadi wakil presiden.
"Dan lagi-lagi, bila PPP meminang pak Jokowi, sangat mungkin juga Gibran juga akan masuk, bayangkan PPP nantinya memiliki kader yang jadi wakil presiden," pungkasnya.
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) di Ancol, Jakarta, Sabtu (14/12/2024) malam.
Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) PPP Muhamad Mardiono menjelaskan ada tiga kesimpulan dalam Mukernas.