Dampak Terhadap Merek Matcha Jepang
Sejak bulan Oktober, beberapa perusahaan berusaha untuk menjaga persediaan mereka.
Toko khusus di Tokyo dan Kyoto mulai membatasi pembelian satu item per orang, terutama untuk rasa yang paling dicari.
Pada 5 September, Ippodo mengumumkan kenaikan harga untuk produk matcha mereka.
Marukyu Koyamaen melakukan hal yang sama pada bulan Oktober dan memperingatkan pelanggan untuk tidak melakukan pembelian online untuk tujuan dijual kembali.
Beberapa tempat di luar negeri juga mulai memberlakukan pembatasan serupa.
Kafe dan pengecer di Sydney mulai mengenakan batasan pembelian, dan menurut The Strait Times, bisnis di Singapura telah menaikkan harga produk matcha hingga 15 persen sejak pertengahan Oktober.
Mengapa Matcha Begitu Populer di Luar Negeri?
Meskipun camilan rasa matcha seperti KitKat sudah lama menarik perhatian wisatawan di Jepang, minuman teh tradisional ini baru-baru ini mengalami lonjakan penjualan yang luar biasa.
Ekspor teh Jepang — termasuk matcha — mencapai ¥29,2 miliar pada tahun 2023, yang merupakan dua kali lipat dari jumlah yang tercatat pada tahun 2019.
Daya Tarik Visual di Instagram
Satu alasan utama lonjakan permintaan matcha secara global adalah media sosial.
Pada puncak budaya foodies di Instagram pada pertengahan 2010-an, makanan penutup dan hidangan brunch harus tidak hanya enak, tetapi juga menarik secara visual untuk menonjol di tengah lautan makanan yang sudah ada.
Restoran dan kafe di kota-kota besar tidak bisa lagi hanya mengandalkan rasa atau manfaat kesehatan untuk menarik perhatian pelanggan — makanan perlu "Instagramable" agar mendapat perhatian.