News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

Citizen Reporter

Desa Pemuatan Jaya Dambakan Listrik

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bola lampu listrik

Laporan Hari, Warga Ketapang

TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG
- Sejak berdiri pada 1993, masyarakat Desa Pemuatan Jaya Kecamatan Tumbang Titi belum merasakan pemerataan pembangunan. Di era modertenisasi saat ini, masyarakat di sana belum dapat menikmati aliran listrik.

Desa yang sebagian besar penduduknya merupakan transmigran ini memiliki 353 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk 1.300 jiwa. Masyarakat begitu mendambakan masuknya aliran listrik ke desa mereka.

Menurut Kepala Desa Pemuatan Jaya, Uti Pathol Ardhi, sudah ada pengukuran yang dilakukan PLN. Bahkan, selama ia memimpin daerah tersebut, sudah tiga kali dilakukan pengukuran. Namun, hingga saat ini belum ada realisasinya.

Ardhi menyatakan, pembangunan infrastruktur di daerahnya berjalan selama ia menjadi Kades. Kantor desa, puskesmas pembantu, tugu, masjid, jembatan dan taman kanak-kanak berdiri kokoh. Namun, semua itu tak ada artinya jika desa mereka tidak terjangkau aliran listrik dari PLN.

"Saat ini masyarakat menggunakan listrik pada malam hari hingga pukul 06.00 WIB. Itupun menggunakan genset pada tiap rumah, hingga mengharuskan warga mengeluarkan biaya sebesar Rp 350 ribu/bulannya. Padahal jika listrik dari PLN masuk, kemungkinan tak semahal itu," kata Kades.
Ia juga heran mengapa hingga saat ini aliran listrik PLNĀ  belum menjangkau Desa Pemuatan Jaya.

Padahal sudah tiga kali dilakukan pengukuran. Desa yang dipimpinnya tertinggal jauh dari desal iannya. Desa-desa yang dilalui menuju Desa Pemuatan Jaya sudah dialiri listrik.
Warganya siap membayar berapapun biaya yang akan diberikan dari PLN, asalkan listrik dapat masuk kedesanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini