News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tribunners

Tribuners adalah platform jurnalisme warga. Untuk berkontribusi, anda bisa mengirimkan karya dalam bentuk berita, opini, esai, maupun kolom ke email: redaksi@tribunnews.com.

Konten menjadi tanggungjawab penulis dan tidak mewakili pandangan redaksi tribunnews.com.

520 Orang Indonesia Akan Banjiri Kampung Ninja

Editor: Yudie Thirzano
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para Ninja Sedang Bertarung di Iga, perfektur Mie

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Tokyo

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebanyak 520 orang Indonesia dari sebuah perusahan besar Indonesia tanggal 29 Mei 2014 akan mengunjungi Jepang khususnya untuk melihat Iga Ninja di perfektur Mie, Jepang Tengah. Pertama kali dalam sejarah di Jepang, rombongan besar datang ke sebuah desa di Jepang yang berpenduduk 96.442 orang (data per 28 Februari 2014).

"Kaget sekali saya. Tidak salah nih? Mesti bagaimana ya kita ini?" tanya Kepala Asosiasi Pariwisata Iga-Ueno, Yasaka Inagaki, khusus kepada Tribunnews.com kemarin (8/3/2014).

Inagaki memang senang banyak dikunjungi desanya, tetapi sekaligus menjadi agak panik juga, tak tahu seperti apa orang Indonesia, bagaimana karakternya, apa saja yang mesti dipersiapkan dan segala hal mengenai Indonesia.

"Saya tak tahu Indonesia, tak pernah ke Indonesia," tekannya lagi. Jadi, terus terang dia bingung juga bagaimana memperlakukan rombongan yang akan datang itu.

Bertemu Tribunnews.com juga menjadi satu kegembiraannya karena bisa mengenal orang Indonesia langsung sekaligus bisa minta saran-saran apa saja yang mesti dipersiapkan bagi kunjungan banyak orang Indonesia tersebut. Tentu saja Tribunnews.com memberikan banyak saran kepadanya guna keberhasilan kunjungan tersebut, meski sama sekali tak ada kaitan rombongan itu dengan Tribunnews.com

"Saya pikir juga ya pak," katanya dengan ide barunya kepada Tribunnews.com, "Mungkin bagus kita buat acara khusus ya buat menyambut mereka, karena kan banyak sekali, luar biasa banyak tuh, kita kaget juga," ungkapnya lagi.

Setidaknya Inagaki setelah mendapat banyak saran dan nasehat dari Tribunnews.com menjadi agak lega dan menyatakan kesiapannya menyambut rombongan dari Indonesia tersebut.

"Kita akan lakukan yang terbaik agar daerah ini bisa memuaskan kunjungan wisatawan dari Indonesia nanti Mei akhir," paparnya. Dia agak lega setelah lama berbincang dengan Tribunnews.com.

Sebagai Ketua Asosiasi Pariwisata di daerahnya, tanggungjawabnya dirasa semakin besar saat ini karena "Desa Ninja" ini kebanjiran pengunjung sejak tahun lalu. Jumlahnya kini per tahun sekitar 650.000 wisatawan datang ke sana.

Sayangnya kota Iga ini memang lokasinya tidak dekat. Dari Nagoya, kota besar, naik kereta api ekspres dari Iga-kanbe, memakan waktu hampir dua jam dengan biaya 2800 yen (Rp 310 ribu). Dari Nagoya ke Tokyo naik kereta peluru atau Shinkansen juga hampir 2 jam dengan biaya 10.100 yen.  Jadi kalau berangkat dari Tokyo ke sana, desa Ninja ini, perjalanan saja sudah 4 jam dengan biaya hampir 13.000 yen. Itu satu arah. Pergi-pulang berarti habis waktu 8 jam dan biaya 26.000 yen (sekitar Rp2,8 juta).

Yang pasti kota kecil dengan atraksi segalanya serba ninja ini sedang naik daun saat ini berkat pemberitaan berbagai media internasional, "Kita memang berusaha memasarkan Ninja di sini," papar Sakae Okamoto, Wali Kota Iga khusus kepada Tribunnews.com kemarin. Selain itu, tambahnya, juga Haiku dan budaya Jepang lainnya.

Tribunnews.com sendiri memberikan ide mungkin bisa dipertimbangkan tim sepakbola Ninja dan paspor Ninja, "Wah ide bagus sekali itu, akan kami catat serius dua ide bagus tersebut," tambahnya lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini