Kopi merupakan harta karun dan anugerah untuk rakyat Gayo. Komponis Gayo, AR Moese mengamanatkan itu melalui komposisi musiknya “Tawar Sedenge.” Moese menyebut Gayo sebagai daerah “si mureta dele” yaitu daerah yang bergelimang harta, termasuk kopi, pinus dan tembakau.
Moese yang meninggal dunia 2007, dalam nada retorik, menyerukan “uetmi komk rakyat Gayo” (bangkitlah rakyat Gayo), tentu bersama kopi. Bagi masyarakat Gayo, kopi adalah napas kehidupan.
Ditulis oleh Fikar W Eda,
Jurnalis Serambi Indonesia sekaligus Pecinta dan pegiat Kopi asal Gayo