Oleh : Portal Pacitanku
TRIBUNNERS - Partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah serentak di Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur anjlok jika dibandingkan Pilkada sebelumnya.
Hasil pantauan, Kamis (10/12/2015), dari hasil rekapitulasi formulir C1 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI dengan data masuk sudah mencapai 99,87 persen per Kamis sore, hanya 59,96 persen partisipasi masyarakat Pacitan dari total daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 469.463 jiwa. Dengan jumlah ini, bisa dipastikan target Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pacitan sebanyak 75 persen partisipasi pemilih tidak terwujud.
Dengan angka sebesar 59,96 persen ini juga menandakan tingkat partisipasi pemilih paling rendah dibandingkan Pilkada atau Pemilu sebelumnya. Sebab, sebagai perbandingan, pada Pilkada 2010, tingkat partisipasi pemilih di Pacitan sebanyak 65,22 persen.
Selanjutnya pada Pilgub 2013, tingkat partisipasi pemilih meningkat menjadi 65,45 persen. Setahun kemudian, angka partisipasi pemilih Pemilihan Legislatif mencapai angka 71,74 persen. Sementara pada Pilpres 2014, angka partisipasi pemilih sebanyak 69,04 persen.
Beberapa kalangan menilai, anjloknya tingkat partisipasi pemilih di Pacitan ini adalah kurang optimalnya sosialisasi hingga kemungkinan hasil Pilkada yang sudah jelas, sehingga memilih tidak menggunakan hak suaranya.
Informasi yang dihimpun, setidaknya masyarakat di empat desa di Kecamatan Punung banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya, terutama di desa Kebonsari, Desa Ploso, Desa Tinatar, Desa Gondosari yang mencapai sekitar 400 warga yang tidak memilih.
Bahkan, di Desa Kasihan, Kecamatan Tegalombo, dari total 6.408 daftar pemilih tetap (DPT), hanya 3.139 atau hanya 44,98 persen yang menggunakan hak pilihnya.
“Ada beberapa faktor yg mempengaruhi tingkat partisipasi pemilih, diantaranya jarak dari rumah ke lokasi TPS, cuaca, kegiatan ke sawah, dan kalau di Punung ada juga faktor hari pasar pahing, disisi lain, ada plus minusnya terkait penyelenggaran Pilkada serentak ini, terutama pada pos sosialisasi dan APK Paslon yang ada batasannya,” beber Eko Hadi Susilo, anggota DPRD Pacitan.
Sementara, hingga sore ini, pengiriman data formulir C1 ke KPU juga masih ada kendala teknis, sebab masih TPS di Desa Arjowinangun Pacitan yang belum memasukkan data formulir C1, sehingga proses penghitungan terhenti di angka 99,86 persen.
“Di TPS tersebut yang merupakan dokumen C1 untuk KPU terlanjur dimasukkan kotak suara dan di segel, sehingga baru dibuka dalam pleno rekap tingkat PPK yang digelar mulai hari ini,” tandas Wahyu Nugroho, Komisioner KPUD Pacitan.
Sebagaimana diketahui, hasil Pilkada Pacitan kali ini, pasangan Calon Bupati Drs. H. Indartato, MM dan pasangannya Drs. H. Yudi Sumbogo (Indigo) menang telak versi real count yang digelar Indigo Center di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat Pacitan.
Indigo menang telak dengan komposisi perolehan suara 78,82 persen berbanding 21,18 persen untuk pasangan kompetitornya, Bambang Susanto – Retno Dhewanti, A (Basudhewa).
Jumlah suara yang masuk sudah mencapai 100 persen 283.294 suara, dengan komposisi perolehan masing-masing pasangan calon, Indigo sebanyak 223.285 suara dan Basudhewa sebanyak 60.009 suara.
Hasil tak jauh beda juga ada dalam penghitungan formulir C1 dari KPU, dimana total penghitungan berdasar jumlah TPS sebanyak 739 dari total 740 TPS atau 99,86 persen suara yang masuk per kamis (10/12/2015) pukul 16.11 WIB, paslon yang diusung oleh Partai Demokrat (PD) dan didukung Partai Nasdem, PKS, PPP dan Gerindra tersebut meraih 216.807 Suara (78,94%).
Sedangankan pasangan Bambang Susanto–Sri Retno Dhewanti (Basudhewa) yang diusung PDIP dan Hanura serta didukung PAN mendapatkan 57.837 Suara atau 21,06 persen.